kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Perkuat perkembangan fintech, OJK gandeng beberapa instansi


Senin, 24 Agustus 2020 / 17:05 WIB
Perkuat perkembangan fintech, OJK gandeng beberapa instansi
ILUSTRASI. Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk membangun perkembangan fintech di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng Securities Commision Malaysia dan ADB, Senin (24/8). Kerja sama ini ditandai dengan adanya penandatangan MoU oleh Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida dan Chairman SC Malaysia Datuk Syed Zaid Albar.

Nurhaida menjelaskan, pihaknya menyambut positif kerja sama ini. Sebab, sejak pandemi perekonomian ikut terganggu, sehingga diperlukannya kerja sama guna memperkuat sektor ekonomi digital. Terlebih, ia menilai fintech memiliki peran penting untuk mengubah bisnis, khususnya di masa pandemi.

“Sektor keuangan kita berhasil bertahan dan saat ini tengah memasuki masa pemulihan. Oleh karena itu, OJK telah bekerja sama dengan instansi terkait agar dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi,” kata Nurhaida dalam acara OJK Virtual Innovation Days Senin, (24/8).

Nurhaida bilang, sejak pandemi pula masyarakat Indonesia cenderung membutuhkan produk keuangan yang berbasis digital. Namun pihaknya perlu memberikan stimulus guna mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sehingga pemulihan perekonomian nasional dapat segera di proses.

Baca Juga: Jumlah fintech ilegal masih menjamur

“Melalui kerja sama Indonesia dan Malaysia, diharapkan bisa memperkuat ekosistem keuangan digital nasional. Sebagai regulator, kami berkomitmen untuk mengembangkan produk maupun layanan keungan digital di masa yang akan datang,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Datuk Syed  Zaid Albar menambahkan, kerja sama ini merupakan langkah startegis dalam mendukung pertumbuhan pasar yang berkelanjutan. Ia menegaskan, penandatangan MoU ini merupakan langkah awal kedua negara untuk memfasilitasi berbagai informasi terkait tren dan pertumbuhan fintech. Sehingga, kedepan fintech di kedua negara akan saling terhubung.

“Kerja sama ini sekaligus memberi peluang untuk berkolaborasi dalam proyek inovasi. Kami percaya melalui kolaborasi, kami dapat mengembangkan sekaligus meningkatkan industri fintech di masing-masing negara,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×