kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Permintaan Kredit Baru di Segmen Korporasi Bulan Juli Meningkat


Kamis, 18 Agustus 2022 / 12:18 WIB
Permintaan Kredit Baru di Segmen Korporasi Bulan Juli Meningkat
ILUSTRASI. Survei BI menunjukkan bahwa permintaan pembiayaan baru korporasi pada bulan Juli 2022 terindikasi meningkat.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Survei yang dilakukan Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa permintaan pembiayaan baru korporasi pada bulan Juli 2022 terindikasi meningkat. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 20,5%, lebih tinggi dari SBT Juni 2022 sebesar 16,4%. 

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, perkembangan permintaan kredit korporasi itu didorong oleh meningkatnya permintaan dari sektor pertanian, perdagangan, serta reparasi mobil dan motor terutama untuk mendukung aktivitas operasional, membayar kewajiban jatuh tempo, dan mendukung pemulihan permintaan domestik. 

Peningkatan pembiayaan bersumber dari dana sendiri masih menjadi mayoritas pembiayaan, diikuti oleh pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik. Sementara itu, pembiayaan yang bersumber dari penambahan kredit baru dari perbankan dan penjualan aset tetap non produktif terindikasi melambat. "Pemilihan sumber pembiayaan terutama dipengaruhi aspek kemudahan dan kecepatan memperoleh dana, lalu biaya yang lebih murah dan optimalisasi fasilitas exisiting," jelas Erwin dalam hasil survei yang dirilis pada Kamis (18/8). 

Baca Juga: Ekonomi Terus Pulih, Gesekan Kartu Kredit Perbankan Makin Kencang

Kebutuhan pembiayaan korporasi tiga bulan yang akan datang diperkirakan akan melambat dari bulan sebelumnya. Itu terindikasi dari SBT sebesar 22,9%, lebih rendah dari 23,2% pada bulan sebelumnya. Perlambatan kebutuhan pembiayaan disampaikan dari responden pertanian, konstruksi, dan infokom karena masih lemahnya permintaan dari mitra dagang dan pesimisme akan peningkatan permintaan masyarakat.

Di sisi lain, terdapat beberapa faktor yang masih mengalami peningkatan kebutuhan pembiayaan seperti perdagangan, pertambangan, dan industri pengolahan terutama untuk mendukung aktivitas operasional dan mendukung aktivitas investasi. 

Responden dalam survei yang menyampaikan pemenuhan kebutuhan dana tiga bulan mendatang masih dipenuhi sebagian besar dari dana sendiri relatif stabil. Lalu selanjutnya, yang menyebutkan sumber pembiayaan berasal dari pinjaman atau utang ke perusahaan induk dan penjualan aset tetap non produktif menurun. Sendangkan sumber pembiayaan dari penambahan kredit baru ke perbankan dalam negeri tercatat meningkat dari survei bulan sebelumnya. 

Baca Juga: Kinerja Membaik, Simak Rekomendasi Saham Emiten BUMN

Sementara total penyaluran kredit baru oleh perbankan di bulan Juli juga terindikasi tumbuh positif meski melambat dari bulan sebelumnya, tercermin dari SBT penyaluran kredit baru sebesar 54,6%. 

Faktor utama yang memengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru tersebut yaitu prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta permintaan pembiayaan dari nasabah.  "Namun, untuk keseluruhan periode triwulan III 2022, penawaran penyaluran kredit baru juga diprakirakan tumbuh positif meski melambat dibandingkan triwulan sebelumnya," kata Erwin dalam keterangannya, Kamis (18/8).
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×