kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Permintaan kredit korporasi masih tinggi


Selasa, 22 Oktober 2013 / 09:41 WIB
Permintaan kredit korporasi masih tinggi
ILUSTRASI. Promo Hotelmurah.com s.d 9 Juli 2022, Dapatkan Diskon Tiket Pesawat Rp30.000


Reporter: Nina Dwiantika, Issa Almawadi, Adhitya Himawan | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Meski suku bunga kredit mulai naik, kredit perbankan masih menjadi andalan perusahaan meraup pendanaan. Di tengah maraknya rencana perusahaan menambah dana lewat rights issue, permintaan kredit korporasi masih cukup tinggi.

Memang, laju perekonomian yang melambat saat ini meningkatkan risiko penyaluran kredit korporasi. Karena itu, beberapa bank memilih skema sindikasi kredit untuk membagi risiko sekaligus menjaga pertumbuhan kredit korporasi. Tengok saja, beberapa bank belakangan gencar menyalurkan sindikasi kredit kepada korporasi. Terbaru, 20 bank bersindikasi menyalurkan pinjaman senilai US$ 500 juta ke PT Charoen Pokphand Indonesia, Senin (21/10).

Kunardy Lie, Head of Corporate and Investment Banking Citi Indonesia, mengatakan sejatinya bank memiliki kesempatan menyalurkan kredit korporasi, meskipun banyak perusahaan berencana rights issue. Sebab, kondisi pasar modal masih fluktuatif, sehingga tak kondusif  merealisasikan rights issue. "Apalagi pencairan pinjaman bank secara opportunity cost juga lebih murah," kata Kurnady.

Hingga awal Oktober 2013, portofolio kredit korporasi Citi mencapai Rp 22 triliun.  Jumlah tersebut diperkirakan bertahan hingga akhir  tahun seiring pembayaran pinjaman oleh debitur. Kurnady memperkirakan, pertumbuhan kredit korporasi Citi tahun ini tak akan sampai 10%, meski target semula 15%. 

Menurut Kurnady, beberapa perusahaan mulai mengerem pinjaman bank, lantaran kenaikan suku bunga kredit perbankan. Tak heran,  bank mulai bersaing ketat menyalurkan kredit. 

Senada, Head Corporate Banking Bank International Indonesia (BII), Darwin Wibowo, mengatakan  persaingan penyaluran kredit korporasi cukup ketat. Apalagi,  pemain kredit korporasi tak banyak.

Hingga akhir September 2013, BII telah menyalurkan kredit korporasi di sebesar Rp 27 triliun. Alokasi kredit korporasi mencapai 25% dari total kredit BII.

Eri Budiono, Director of Corporate & Investment Banking Rabobank,  menambahkan permintaan kredit korporasi di sisa tahun ini masih cukup baik. Itu terlihat dari dua rencana penyaluran kredit korporasi Rabobank. Hingga awal bulan ini, portofolio kredit korporasi Rabobank mencapai US$ 400 juta. Eri memperkirakan, penyaluran kredit korporasi tahun ini tumbuh di kisaran 15%-20%.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×