kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan seret, kredit konsumer hanya tumbuh 0,75% per September 2020


Senin, 02 November 2020 / 18:38 WIB
Permintaan seret, kredit konsumer hanya tumbuh 0,75% per September 2020
ILUSTRASI. Laju pertumbuhan kredit konsumer perbankan mulai melambat.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

BCA berharap, dengan berada di tengah masa transisi PSBB pertumbuhan kredit konsumer BCA bisa lebih positif. Tapi, bank swasta terbesar di Tanah Air ini tidak mematok target untuk target konsumer di tahun ini. 

Akan tetapi, ada beberapa bank yang masih mencatatkan kredit konsumsi tumbuh positif. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang per September 2020 membukukan realisasi sebesar Rp 87,41 triliun atau tumbuh 4,5% secara yoy. Padahal, beberapa jenis kredit seperti kartu kredit justru turun 10,2% yoy. 

Direktur Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies menjelaskan, penopang utama pertumbuhan tersebut ada dari kredit kepegawaian atau BNI Fleksi yang naik 9,5% yoy di kuartal III 2020 lalu menjadi Rp 29,05 triliun. Di samping itu, KPR BNI juga masih tumbuh positif sebesar 3% yoy menjadi Rp 45,46 triliun. "Kredit konsumer secara yoy (selain kartu kredit) tumbuh 8% yoy, telah melampaui target tahun 2020," kata dia. 

Corina juga menambahkan, bahwa hingga Oktober 2020 lalu sebenarnya BNI Fleksi pun sudah membukukan pertumbuhan double digit dan diprediksi bakal meningkat sampai akhir tahun. Melihat prospek itu, bank berlogo 46 tersebut yakin target pertumbuhan kredit konsumer sebesar 4,8% bisa tercapai tahun ini. 

Baca Juga: Mengekor Rasio Kredit Bermasalah (NPL), Nilai Kredit Hapus Buku Per September Mendaki

Senada, PT Bank CIMB Niaga Tbk menjelaskan bahwa sejauh ini kredit konsumer atau ritel tumbuh positif sebesar 5% per September 2020. Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan bilang pendorong terbesarnya adalah KPR yang tumbuh 8%. Kemudian, KKB melalui anak usaha CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) tumbuh 15%. "Hanya kartu kredit yang masih negatif, karena masih belum pulihnya transaksi travel related dengan ticket size besar," jelas Lani. 

Walau tumbuh, Lani mengamini kalau laju ekspansi kredit konsumer masih jauh lebih kecil dibandingkan periode sebelum pandemi. Pihaknya berharap, di kuartal IV 2020 permintaan kredit bisa tetap agar bisa menjaga momentum peningkatan di kuartal III. 

Baca Juga: Jumlah hapus buku kredit perbankan meningkat di kuartal III-2020, apa penyebabnya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×