Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menggandeng Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk mempermudah transaksi sosial zakat, infak, sedekah dan waqaf (Ziswaf) secara non-tunai melalui QRIS di Aceh.
RCEO BSI Aceh Wisnu Sunandar mengatakan, sudah ada 1.000 QRIS masjid di wilayah Aceh hingga Desember ini. Sedangkan sistem aplikasi takmir yang sedang dibuat sudah meliputi 50 masjid yang terdaftar. Program laku pandai BSI Smart juga sudah tersedia di 50 masjid di Aceh.
“Ada program referral code, di mana nasabah yang membuka rekening baru dari referral ini secara otomatis akan menyumbangkan sebesar Rp 35.000 untuk masjid-masjid di bawah DMI. Semua program ini sebagai bentuk nyata keseriusan BSI dalam menerapkan LKS qanun di Aceh,” kata Wisnu, dalam keterangan resmi, Senin (27/12).
Baca Juga: BSI Luncurkan Ekosistem Digital Masjid di Aceh
Kepala Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh Achris Sarwani mengucapkan terima kasih kepada BSI karena sudah memulai langkah digitalisasi layanan finansial dari Aceh. BI sangat mendukung program ini karena bagian dari master plan ekonomi keuangan syariah Indonesia.
“Yang utama, yaitu kita menjadikan kembali masjid dan pesantren sebagai pusat pengembangan ekonomi syariah. Tentu memasukan masjid dan pesantren ke dalam ekosistem ekonomi syariah mempercepat terwujudnya master plan tersebut," terangnya.
Ia berharap, terbentuknya ekosistem ekonomi syariah di Aceh, masjid bisa menjadi bagian utama dalam ekosistem. Sebagai otoritas BI memiliki keterbatasan dalam melakukan pemberdayaan jamaah dalam penguatan ekosistem ekonomi syariah.
Namun dengan kehadiran BSI yang berkolaborasi bersama DMI, bisa menjadi penghubung antara kegiatan ekonomi masjid dengan jamaahnya. Dengan begitu, ia ingin implementasi Qonun lembaga keuangan syariah (LKS) bisa menjadi berkah bagi Aceh dan Indonesia.
Baca Juga: BSI Siapkan Aksi Korporasi pada Tahun Depan, Begini Rekomendasi Saham BRIS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News