Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perombakan susunan pengurus bank pelat merah masih berlanjut. Setelah pergantian direksi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN, anggota indeks Kompas100) yang berujung drama, Kementerian BUMN juga mempreteli susunan pengurus PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100)
Walaupun pucuk pimpinan BNI tidak berubah dengan Ahmad Baiquni bertahan sebagai direktur utama, susunan direksi lain dirombak besar-besar. Kementerian BUMN memberhentikan dengan hormat Catur Budi Harto dari jabatannya sebagai direktur bisnis UMKM dan jaringan dan mengangkat Ario Bimo sebagai direktur keuangan yang baru.
Baca Juga: Ahmad Baiquni tetap Dirut BNI, Ario Bimo jadi Direktur Keuangan
Ario Bimo menjadi direksi termuda di jajaran pengurus BNI. Pria kelahiran 24 Januari 1981 itu sebelumnya menjabat sebagai general manager BNI Cabang Luar Negeri Tokyo.
Sementara Anggoro Eko Cahyo yang semula menjabat sebagai direktur keuangan berpindah tempat sebagai direktur konsumer yang sebelumnya diisi oleh Tambok PS Simanjuntak. Sedangkan Tambok di-rolling menjadi direktur bisnis UMKM dan jaringan yang ditinggalkan Catur.
Rico Budidarmo direktur treasury dan Internasional bertukar posisi dengan Bob Tyasika Ananta yang sebelumnya menjabat sebagai direktur management risiko. Adapun posisi Herry Sidharta masih sebagai wakil direktur utama dan Putrama Wahju Setyawan sebagai direktur bisnis.
Baca Juga: Akhirnya, biaya kliring tranfer dana dari bank ke nasabah dipangkas jadi Rp 3.500
Tidak disebutkan kemana Catur Budi Harto akan berlabuh setelah diberhentikan dari BNI. Adapun PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100) baru akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) awal pekan depan dimana salah satu agendanya adalah terkait perubahan susunan pengurus.
Hanya yang pasti, BRI saat ini sudah tidak memiliki direktur utama. Kementerian BUMN lewat RUPSLB, Kamis (29/8) telah mengangkat Suprajarto yang semula memegang posisi itu jadi direktur utama BTN menggantikan Maryono yang telah diberhentikan.
Namun, Suprajarto menolak titah Rini Soemarno dan memilih mengundurkan diri. Alhasil, posisi pucuk pimpinan BTN juga kosong saat ini.
Baca Juga: Cari paket umroh hingga KPR syariah? Coba ke BNI Syariah Islamic Tourism Expo 2019
Ahmad Baiquni menyebut perombakan pengurus BNI itu hak perogatif pemerintah. Namun, rolling internal yang dilakukan tidak akan mengganggu jalan bisnis perseroan.
"Dengan diberhentikannya pak Catur, yang paling cocok untuk mengisi jabatan yang ditinggal adalah bu Tambok karena sudah memiliki pengalaman sebelumnya di situ. Sementara pak Bob juga pernah memiliki pengalaman di divisi international atau di cabang luar negeri," terangnya di Jakarta usai menggelar RUPSLB, Jumat (30/8).
Dia menambahkan, BNI akan tetap melanjutkan rencana bisnis yang sudah ditetapkan. Perseroan akan mengejar target penyaluran kredit sekitar 12%-13% dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) 12%-14%.
Baca Juga: Sudah 90% transaksi lewat digital, Mandiri perkuat transaksi elektronik lewat kopi
Selain itu, BNI akan melanjutkan rencananya untuk pengembangan anak usaha. Tahun ini, perseroan akan fokus melakukan imbreng aset ke anak usahanya yakni PT BNI Syariah.
"Kami akan imbrengkan aset di Aceh dalam rangka memenuhi Qanun. Untuk Finarya kami sudah suntikan dana Rp 225 miliar tahap I dan tahap kedua akan dilakukan Desember mendatang," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News