Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Hanya yang pasti, BRI saat ini sudah tidak memiliki direktur utama. Kementerian BUMN lewat RUPSLB, Kamis (29/8) telah mengangkat Suprajarto yang semula memegang posisi itu jadi direktur utama BTN menggantikan Maryono yang telah diberhentikan.
Namun, Suprajarto menolak titah Rini Soemarno dan memilih mengundurkan diri. Alhasil, posisi pucuk pimpinan BTN juga kosong saat ini.
Baca Juga: Cari paket umroh hingga KPR syariah? Coba ke BNI Syariah Islamic Tourism Expo 2019
Ahmad Baiquni menyebut perombakan pengurus BNI itu hak perogatif pemerintah. Namun, rolling internal yang dilakukan tidak akan mengganggu jalan bisnis perseroan.
"Dengan diberhentikannya pak Catur, yang paling cocok untuk mengisi jabatan yang ditinggal adalah bu Tambok karena sudah memiliki pengalaman sebelumnya di situ. Sementara pak Bob juga pernah memiliki pengalaman di divisi international atau di cabang luar negeri," terangnya di Jakarta usai menggelar RUPSLB, Jumat (30/8).
Dia menambahkan, BNI akan tetap melanjutkan rencana bisnis yang sudah ditetapkan. Perseroan akan mengejar target penyaluran kredit sekitar 12%-13% dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) 12%-14%.
Baca Juga: Sudah 90% transaksi lewat digital, Mandiri perkuat transaksi elektronik lewat kopi
Selain itu, BNI akan melanjutkan rencananya untuk pengembangan anak usaha. Tahun ini, perseroan akan fokus melakukan imbreng aset ke anak usahanya yakni PT BNI Syariah.
"Kami akan imbrengkan aset di Aceh dalam rangka memenuhi Qanun. Untuk Finarya kami sudah suntikan dana Rp 225 miliar tahap I dan tahap kedua akan dilakukan Desember mendatang," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News