Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Setelah mencatat kinerja kinclong tahun lalu, kinerja Bank Mayapada Internasional mulai melandai di awal tahun. Kondisi ini tak lepas dari kerasnya persaingan bunga deposito di antara perbankan demi mempertahankan likuiditas.
Berdasarkan laporan keuangan bank, perusahaan mencatat penurunan laba bersih 25,27% year on year di kuartal I-2014. Laba bersih Bank Mayapada akhir MaretĀ Rp 102,11 miliar, lebih kecil dari pencapaian setahun sebelumnya RpĀ 136,64 miliar.
"Penyebabnya adalah interest spread yang mengecil karena cost of fund (biaya dana) yang naik lebih tinggi dibandingkan suku bunga kredit," kata Haryono pada KONTAN, Kamis, (22/5).
Margin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) Bank Mayapada memang tertekan. NIM mengalami penurunan dari 5,67% di kuartal I-2013 menjadi 4,48% di kuartal I-2014.
Tahun ini, Bank Mayapada menargetkan pertumbuhan laba bersih lebih tinggi 20% dibanding akhir 2013 lalu yang sebesar Rp 385,35 miliar. "Agar tercapai, Bank Mayapada akan fokus mengoptimalkan penyaluran kredit di sektor usaha kecil menengah (UKM), retail commercial, dan korporasi," pungkas Haryono.
Hingga kuartal I lalu, total aset Bank Mayapada mencapai Rp 25,36 triliun, tumbuh 39,64% dibanding setahun sebelumnya Rp 18,16 triliun. Sedangkan total kredit yang disalurkan mencapai Rp 18,97 triliun, tumbuh 42,63% dibanding total kredit di kuartal I-2013 sebesar Rp 13,30 triliun.
Sementara total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun mencapai Rp 21,83 triliun. Tumbuh 36,35% dibanding DPk Kuartal I 2013 sebesar Rp 16,01 triliun.
Adapun CAR Bank Mayapada terjaga di level 13,73%. Sementara NPL Gross dan NPL Nett masing-masing di level 2,40% dan 2,06%. Disisi lain, NIM terjaga di level 4,48%. BOPO di level 84,70%. Dan LDR terjaga di level 86,69%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News