Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank yang sudah memperkenalkan diri sebagai bank digital gencar melakukan promosi untuk menjaring pengguna baru. Salah satunya menawarkan bunga simpanan cukup tinggi.
Menggenjot jumlah pengguna aplikasi merupakan fokus utama bank-bank digital saat ini. Pengguna ini yang nanti menjadi sumber pendanaan dan target pasar penyaluran kredit mereka.
PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), misalnya, tak tanggung-tanggung menawarkan bunga hingga 8% per tahun untuk pengguna baru. Sedangkan bunga simpanan yang dijamin LPS saat ini hanya 3,5%.
Melansir dari aplikasi Neobank BNC, bank ini menawarkan bunga promo lewat produk deposito Neo Wow 6,5% per tahun untuk tenor 7 hari, lalu 7% untuk tenor 1 bulan, 7,5% untuk tenor 3 bulan, 7,7% untuk tenor 6 bulan dan 8% untuk tenor 12 bulan. Sementara bunga deposito reguler yang berlaku untuk pengguna lama hanya 3,5% untuk semua tenor.
Baca Juga: Allo Bank Luncurkan Aplikasi Allo Maret Nanti, Bidik 10 Juta Nasabah di Tahun Pertama
Adapun Bank Jago menawarkan promo bunga simpanan 7% per tahun selama tiga bulan khusus untuk pengguna baru. Program ini berlaku mulai 1 Desember 2021- 28 Februari 2022. Namun, promo ini berlaku untuk pengguna yang mendaftar Gopay atau lewat Jago dan menghubungkan Kantong Jago dengan Gopay.
Untuk pengguna lama yang sudah terhubung dengan GoPay atau terhubung dengan partner lainnya dikenaka bunga 3,5%. Adapun pengguna baru atau penguna lama yang belum terhubung dengan parnert Jago hanya dikenakan bunga 0,5% untuk kantong utama dan semua kantor bayar serta 3,5% untuk kantong nabung.
Sedangkan, Sea Bank Indonesia memberikan promo bunga simpanan 7% per tahun dimana program ini berlaku hingga Maret 2022. Sementara, untuk bunga deposito reguler yang berlaku 2,5%-2,7%.
Sedikit berbeda, Bank BCA Digital justru tak sejor-joran kompetitornya. Anak usaha BCA ini hanya menawarkan bunga 4% untuk produk bluDeposit. Lalu untuk produk bluAccount diberi bunga?0,5%, sedangkan bluSaving dan bluGether dengan bunga sampai dengan 3%.
Menurut Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan, bank-bank digital memang perlu melakukan pendekatan penawaran menarik agar masyarakat tertarik memanfaatkan produk mereka, salah satunya dengan bunga deposito tinggi.
Namun, ia menekankan bahwa semakin tinggi return yang didapat nasabah akan membuat risiko semakin tinggi juga."Risiko paling besar adalah risiko tidak terbayarnya bunga karena bank mengalami kesulitan likuiditas. Kalau tidak dijamin LPS maka risikonya besar terhadap nasabah." katanya kepada KOntan.co.id, Rabu (12/1).
Dia mengatakan, permodalan yang kuat merupakan salah satu cara untuk dapat menjaga stabilitas bank. Sehingga sepanjang investor siap dan kuat maka menawarkan bunga tinggi juga tidak ada masalah.
Hanya saja, lanjutnya, bank perlu memperhatikan sampai berapa lama mereka memberikan promosi dan apakah dana yang diperoleh bisa dimanfaatkan untuk mendapat return yang lebih tinggi lagi lewat kredit disertai dengan kualitas yang baik. Sebab pada akhirnya, bank digital tujuannya tetap untuk mencari untung bagi investornya.
Sementara, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya mengatakan, tawaran bunga tinggi untuk menarik banyak nasabah merupakan hal yang sah-sah saja. Tetapi ia mengimbau agar bank tetap harus menginformasikan secara jelas kepada nasabah bahwa simpanan tersebut tidak dijamin LPS.
Baca Juga: Banyak Klaim Bank Digital, OJK Bakal Terbitkan POJK Tentang Ukuran Bank Digital
Bank Neo Commerce sejak tahun lalu memang fokus memperbesar basis nasabahnya dengan berbagai tawaran promosi. Bank ini menargetkan 15 juta pengguna baru tahun ini. Dengan tambahan 13,3 juta pengguna tahun lalu maka sampai ujung tahun ini diharapannya penggunanya bisa mencapai 28 juta.
Terlepas dari bunga tinggi yaang ditawarkan, Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan, margin bunga bersih (NIM) BNC justru tercatat mengalami perbaikan. Jika tahun 2020 tercatat 4,03% maka pada kuartal I 2021 sudah 5,04%, pada kuartal II naik lagi jadi 5,13% dan pada akuartal III sudah 5,81%.
Menurutnya, tawaran bunga itu bisa mendorong NIM pada akhirnya. Promo yang diberikan akan meningkatkan jumlah pengguna aplikasi perseroan. Semakin besar pengguna maka transaksi akan meningkat dan dana murah terus bertambah. "Di sisi aset, direct lending mulai keluar, nanti akan ada segmented komerseal SME. Jadi NIM akan bertumbuh," kata Tjandra.
Sementara, Lanny Budiati, Direktur Utama Bank Digital BCA mengatakan, pihaknya terus melengkapi fitur Blu untuk melayani kebutuhan nasabah. Dengan fitur yang lengkap maka pengguna Blu akan semakin meningkat dan loyal. "Di tahun 2022 ini blu akan meluncurkan beberapa fitur yang merupakan masukan/top-requested features dari para nasabah Blu," ujarnya.
Baca Juga: Bank-Bank di Bawah Mega Corpora Akan Membentuk KUB, Bank Mega Jadi Inangnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News