kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Persaingan Perbankan Cari DPK Kian Sengit di Tengah Banyaknya Instrumen Investasi


Rabu, 27 September 2023 / 05:45 WIB
Persaingan Perbankan Cari DPK Kian Sengit di Tengah Banyaknya Instrumen Investasi


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Masyarakat kini tengah dihadapkan banyaknya instrumen investasi yang menawarkan imbal hasil menarik. Dampaknya, industri perbankan semakin bersaing sengit untuk memperoleh Dana Pihak Ketiga (DPK).

Bank Indonesia mencatat DPK Perbankan per Agustus 2023 hanya tumbuh 6,4% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 7.829,5 triliun. Bulan sebelumnya, DPK masih bisa tumbuh 7,2% yoy.

Sedikit berbeda, jumlah aset investasi di C-Best yang dicatat oleh KSEI bisa tumbuh lebih besar sekitar 13,66% yoy menjadi senilai Rp 7.055 triliun. Aset berupa saham masih mendominasi senilai Rp 6.201 triliun dan aset obligasi, baik itu korporasi maupun pemerintah, menyusul dengan senilai Rp 572 triliun.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Kelola Dana Investasi Rp 95,14 Triliun hingga Agustus

Direktur Distribution dan Funding Bank BTN Jasmin menyadari bahwa memang saat ini perlambatan membayangi pertumbuhan DPK perbankan. Di mana, BTN hanya mencatat DPK tumbuh di kisaran 3% hingga 4% menjadi Rp 321 triliun di Agustus 2023.

Menurutnya, salah satu penyebab DPK ini tumbuh melambat karena banyaknya instrumen investasi dengan tawaran kupon yang menarik. Salah satu yang terbaru adalah Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI).

Jasmin bilang penerbitan SRBI itu tentu berdampak pada pertumbuhan DPK yang bisa semakin menyusut. Di mana, penerbitan SBN dan sukuk saja sudah memberi pengaruh sama. “SRBI bunganya lebih tinggi dari deposito perbankan,” ujarnya.

Sebagai perbandingan, SRBI mampu menawarkan imbal hasil mencapai di atas 6%. Sementara, di BTN saja bunga deposito masih di bawah kisaran 5,75%.

Baca Juga: Bank Banten Terus Berupaya Jaga Pertumbuhan Simpanan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Menurutnya, perbankan bisa saja menaikkan bunga deposito agar lebih memiliki daya tarik. Tentu, itu juga memperhatikan likuiditas di tiap bank. “Bunga kita sudah naikkan untuk nasabah-nasabah tertentu bisa 5,5% sampai 5,75%, fresh fund untuk nominal besar,” ujarnya.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×