Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
Kemudian, untuk terus mengembangkan layanan finansial OVO dan senantiasa berkolaborasi demi menunjang segala kebutuhan para pengguna, mencakup layanan asuransi, investasi dan juga pinjaman.
Harumi menjelaskan, sejalan juga dengan tren pembayaran digital yang kian meningkat semenjak kehadiran pandemi di Indonesia, tentunya tren ini juga berpengaruh pesat pada pertumbuhan transaksi OVO.
Salah satu contoh peningkatan kinerja OVO adalah dari segi jumlah transaksi online merchant, terdapat peningkatan sebesar 76% pada paruh pertama I tahun 2021. Kemudian, selama masa pembatasan sosial yang diberlakukan, pertumbuhan transaksi pengguna untuk membayar kebutuhan logistik menggunakan OVO juga naik hingga hampir 40%.
Baca Juga: OJK cabut izin usaha OVO Finance Indonesia, bukan dompet digital OVO
Selain itu, OVO juga berhasil membangun kepercayaan pengguna, contohnya dapat dilihat dari layanan investasi OVO Invest yang dalam 3 bulan saja mampu menarik lebih dari 450.000 pengguna/investor.
Harumi mengatakan, kinerja tersebut selain didukung oleh meningkatnya transformasi digital dalam masyarakat, juga merupakan sebuah cerminan dari fokus utama OVO untuk mengembangkan layanan finansial OVO sendiri untuk dapat memperluas ekosistem dan use-case.
"Seluruh strategi kami dijalankan berdasarkan atas fokus dan tujuan tersebut, sejalan dengan visi kami untuk mendorong inklusi keuangan dan ekonomi digital yang berkelanjutan di Indonesia. Dengan terus menerapkan hal tersebut, loyalitas pengguna akan tercipta dengan sendirinya, yang tentu berpengaruh pada transaksi OVO," kata Harumi.
Selanjutnya: OVO: OVO Finance Indonesia bukan bagian dari dompet digital OVO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News