kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertimbangkan Kondisi Pasar, BNI Akan Gelar Rights Issue di Tahun 2022


Selasa, 01 Februari 2022 / 13:30 WIB
Pertimbangkan Kondisi Pasar, BNI Akan Gelar Rights Issue di Tahun 2022
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah pada kantor cabang BNI?di Bintaro, Tangerang Selatan. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) akan menggelar rights issue tahun ini. Aksi korporasi tersebut untuk memperkuat permodalan Bank BNI. 

"Dalam rangka memperkuat permodalan untuk ekspansi bisnis serta fundamental perusahaan di tengah pemulihan ekonomi, maka perseroan berencana rights issue pada tahun 2022," kata Sekretaris Perusahaan BNI Mucharom, dalam keterbukaan informasi, Jumat (28/1). 

Mucharom menambahkan, waktu pelaksanaan rights issue tersebut akan memperhatikan kondisi pasar modal tahun ini. Saat ini, perseroan terus melakukan komunikasi secara intensif dengan pemegang saham pengendali, yaitu Kementerian BUMN. 

Sebelumnya, dikabarkan bahwa aksi korporasi ini akan digelar pada semester I 2022 dan mengincar dana Rp 11,7 triliun.

Namun Direktur BNI Novita W. Anggraini bilang, nilai dana yang dibidik turun dari target awal. 

Baca Juga: Bank Ramai-ramai Rights Issue Tahun ini, Begini Prospeknya Menurut Analis

"Nominal rights issue, nantinya tidak akan sebesar perkirakan awal. Saat ini, kami terus melakukan komunikasi intensif dengan pemegang saham utama BNI," kata Novita.

Selain rights isssue, BNI juga mengandalkan dana penyertaan modal negara (PMN) dari pemerintah senilai Rp 3,5 triliun. Novita bilang, dana tersebut akan dieksekusi tahun ini untuk mendukung bisnis perusahaan. 

"Untuk waktunya, akan kami sesuaikan dengan mencermati kondisi pasar di tahun 2022," jelasnya. 

Menurut Novita, penguatan permodalan merupakan salah satu langkah strategis yang ditetapkan manajemen dalam kerangka program transformasi perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan momentum pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Selain itu, untuk memperkuat fundamental perusahaan melalui upaya perbaikan yang sistematis dan komprehensif, termasuk di dalamnya peningkatan kualitas kredit dan manajemen risiko, percepatan transformasi digital serta penguatan anak perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×