Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Unit Usaha Syariah (UUS) Danamon mengakui pertumbuhan bisnis di Kuartal II tahun ini melambat dibandingkan tahun lalu. Situasi ini sebagai dampak dari perlambatan pertumbuhan industri perbankan syariah secara umum.
Menurut Herry Hykmanto, Direktur Danamon Syariah, tahun lalu, Danamon Syariah bisa membukukan pertumbuhan bisnis rata-rata 30% di akhir tahun. Namun tahun ini, capaian tersebut sulit terulang akibat situasi ekonomi makro yang masih melambat dibanding tahun lalu. "Tahun ini, kita bisa tumbuh 20% sampai akhir tahun, kita sudah bersyukur," kata Herry di Jakarta, Senin, (30/6).
Sayangnya, Herry menolak memaparkan proyeksi pertumbuhan total aset, dana pihak ketiga (DPK), dan pembiayaan Danamon Syariah di Kuartal II tahun ini. "Yang pasti melambat dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu," pungkas Herry.
Hingga kuartal I 2014, total aset Danamon Syariah tumbuh 14% secara YoY, dari Rp 2,4 triliun di kuartal I 2013 menjadi Rp 2,8 triliun di kuartal I 2014. Sementara, pembiayaan tumbuh 7% secara YoY, dari Rp 1,7 triliun di kuartal I 2013 menjadi Rp 1,9 triliun di kuartal I 2014. Penghimpunan DPK tumbuh 70% secara YoY, dari Rp 1,3 triliun di kuartal I 2013 menjadi Rp 2,2 triliun di kuartal I 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News