kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertumbuhan DPK lebih rendah dari kredit bank


Rabu, 09 April 2014 / 08:32 WIB
Pertumbuhan DPK lebih rendah dari kredit bank
ILUSTRASI. Logo BPJS Ketenagakerjaan.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Memasuki kuartal II tahun ini, bankir semakin bekerja keras untuk menumpuk likuiditas. Pasalnya, pengetatan likuiditas masih terjadi selama tiga bulan pertama tahun 2014. Coba tengok pengakuan Bank Mandiri.

Pahala N. Mansuri, Direktur Keuangan Bank Mandiri, mengungkapkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit. "Pertumbuhan DPK 14%-15% di kuartal I. Sementara pertumbuhan kredit 20%-21%," ujar dia kepada KONTAN, beberapa waktu lalu.

Nasib tak jauh berbeda dialami Bank Rakyat Indonesia (BRI). Muhammad Ali, Sekretaris Perusahaan BRI, mengakui pertumbuhan DPK BRI di kuartai I 2014 lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun lalu.

Sebagai gambaran, tahun lalu DPK BRI tumbuh 19,6% . "Pertumbuhan DPK lebih rendah karena kondisi likuiditas industri perbankan masih cukup ketat," ujar Ali. Sementara, pertumbuhan kredit BRI di sepanjang kuartal I tahun ini juga lebih rendah dibandingkan pertumbuhan di tahun lalu. Selama periode Januari-Maret 2013, pertumbuhan kredit BRI sebesar 27,6%.

Kendati DPK tumbuh pelan, Ali optimistis, BRI bisa menjaga likuiditas dengan baik. Rasio likuiditas atawa loan to deposit ratio BRI masih berada di kisaran target, yakni level 85% - 92% di kuartal I 2014.

Tahun lalu, LDR BRI berada di level 89,62%. Bank Central Asia (BCA) juga masih mengalami nasib sama. Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA, menyatakan posisi DPK di kuartal I tahun ini stagnan alias flat. "Relatif sama, tidak naik terlalu tinggi," ujar Jahja.

Di kuartal I tahun lalu, pertumbuhan DPK BCA hanya 9,75% menjadi Rp 335,24 triliun. Kendati begitu, BCA yakin bisa menjaga LDR di level 77%. Catatan saja, bayang-bayang pengetatan likuiditas diperkirakan masih akan terus berlangsung hingga akhir tahun 2014. Prediksi lembaga riset ICRA Indonesia, LDR perbankan nasional bakal menembus level 90% di tahun 2014.

Posisi mendaki signifikan dari tahun 2009 yang 73% dan dari 89,9% di pengujung tahun 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×