Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) semakin ekspansif dalam melakukan penyaluran kredit tahun ini. Portofolio kredit bank milik Salim Group ini meningkat cukup signifikan.
Per September 2022, Bank Ina mencatatkan portofolio kredit sebesar Rp 8,64 triliun. Jumlah ini naik dari Rp 3,7 triliun pada akhir 2021.
Direktur Utama Bank Ina Perdana Daniel Budirahayu mengatakan, pertumbuhan kredit tahun ini ditunjang penyaluran kredit untuk kebutuhan modal kerja.
"Permintaan kredit modal kerja didominasi sektor perdagangan," katanya pada Kontan.co.id, Rabu (14/12).
Baca Juga: Ramai Emiten Bank Gelar Rights Issue, Simak Rekomendasi Saham dari Analis Berikut Ini
Tahun depan, Bank Ina melihat prospek pertumbuhan kredit masih akan sama seperti tahun 2022. Hanya saja, Daniel mengatakan pihaknya harus mewaspadai kenaikan suku bunga yang masih berlanjut dan inflasi yang masih tinggi.
Kedua faktor itu, menurutnya, mempengaruhi permintaan akan pembiayaan untuk kebutuhan modal kerja.
Penyaluran kredit perbankan terus mencatatkan kenaikan pertumbuhan. Hingga Oktober 2022, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 11,95% secara year on year (YOY). Jenis kredit modal kerja (KMK) masih masih tetap tumbuh solid.
Berdasarkan dana Bank Indonesia (BI), kredit modal kerja (KMK) per Oktober 2022 tumbuh 12,2% secara year on year (YoY) menjadi Rp 2.876 triliun. Pertumbuhan tersebut masih sama dari bulan sebelumnya.
KMK dari sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan tumbuh 17% YoY menjadi Rp 231,8 triliun. Pertumbuhan sektor ini terutama berasal dari sub sektor perkebungan kelapa sawit.
KMK di sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) meningkat 9,7% menjadi Rp 958,5 triliun. BI mencatat bahwa pertumbuhan terutama terjadi pada sub sektor perdagangan besar bahan bakar gas, cair dan padat, serta produk sejenis.
Baca Juga: Bank Ina Bidik 10 Ribu Nasabah Baru Lewat Program Tabina Berjangka
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News