Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Central Asia (BCA) mengalami pertumbuhan laba bersih yang melambat di akhir Agustus 2014. Namun manajemen menegaskan, pelambatan tersebut bukan hal yang patut dikhawatirkan.
“Naik turunnya laba dalam bisnis adalah sesuatu yang biasa. Tapi secara umum, perbankan Indonesia saya kira masih bisa mempertahankan profit yang memadai,” kata Jahja Setiatmadja, Presiden Direktur BCA, saat dihubungi KONTAN, Selasa (14/10).
Mempertahankan profit merupakan hal yang sangat penting agar bank bersangkutan senantiasa mampu menambah modal. Dengan kondisi ini, Jahja optimis industri perbankan Indonesia, termasuk BCA akan tetap tumbuh positif. “Saya kira dengan kinerja yang tetap kuat, perbankan kita akan mampu menahan serbuan bank asing,” pungkas Jahja.
Berdasarkan data Bank Indonesia per Agustus 2014, laba bersih yang diperoleh BCA mencapai Rp 10,43 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 17,58% secara year on year (yoy) dibanding perolehan laba bersih di Agustus 2013 yang mencapai Rp 8,87 triliun.
Pertumbuhan laba bersih BCA di Agustus 2014 menunjukkan perlambatan dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Laba bersih di Agustus 2013 tumbuh 19,70% secara yoy dibanding Agustus 2012 yang mencapai Rp 7,41 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News