kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan asuransi butuh banyak agen


Selasa, 02 Juli 2013 / 08:30 WIB
Perusahaan asuransi butuh banyak agen
ILUSTRASI. Sebagai perempuan ada baiknya untuk memiliki beberapa jenis bra berbeda yang bisa digunakan dalam berbagai macam acara dan jenis baju.


Reporter: Feri Kristianto | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Meski bermunculan jalur distribusi baru, perusahaan asuransi tetap masih membutuhkan banyak agen. Mereka bahkan berlomba mengerek jumlah agen demi meningkatkan pendapatan premi, sekaligus menggolkan target industri, yaitu 500.000 agen di 2015.

Ade Bungsu, Chief Marketing Officer AIA Financial, menilai keberadaan agen justru melengkapi jalur distribusi penjualan lewat bank atau bancassurance. Agen asuransi lebih menekankan penjualan produk proteksi, dibandingkan unitlink yang ditawarkan bancassurance. "Agen masih menjadi salah satu ujung tombak kami," terangnya, akhir pekan lalu.

Akhir tahun 2012, AIA Financial Indonesia memiliki 10.000 agen, naik dari tahun sebelumnya, 8.000 agen. Sampai Juni, jumlah agen asuransi asal Amerika Serikat ini diperkirakan mencapai 11.000.

Asuransi Zurich Topas Life juga berniat melakukan hal sama. Sampai akhir tahun lalu, total agen asuransi dari Swiss itu 2.500 orang, meningkat tajam dibandingkan sebelumnya yang hanya 600 orang. Omein Handajanto, Chief Executive Officer (CEO) Zurich Topas berniat terus menambah jumlah agen.

Asuransi lokal seperti Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera akan menempuh cara sama. Maklum, kontribusi agen masih 100% terhadap perolehan premi. Menurut Fauzi Arfan, Direktur Teknik AJB Bumiputera, sampai Juni total agen AJB 26.000 orang dan ditargetkan mencapai 30.000 orang di akhir tahun. AJB pun menyiapkan beberapa strategi.

Seperti melakukan pendekatan berdasarkan wilayah. Untuk wilayah di pelosok-pelosok, menyasar arisan kampung. Dengan begitu, agen lebih mudah diajak bergabung setelah mendapatkan penjelasan. Sebaliknya untuk wilayah Jakarta, mendekatkan ke universitas.

Benny Wawaruntu, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), menilai jumlah agen saat ini belum cukup melayani penduduk Indonesia, sehingga perlu ditambah.

Sampai akhir tahun lalu, jumlah agen mencapai 303.115 orang, tumbuh 19,12% ketimbang tahun 2011. Jumlah itu masih jauh dari target 2014, total agen bersertifikasi 500.000. Agen terbanyak ada di Prudential Indonesia, sekitar 200.000 agen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×