kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.206   65,54   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   13,29   1,21%
  • LQ45 880   13,50   1,56%
  • ISSI 221   1,37   0,62%
  • IDX30 450   6,98   1,58%
  • IDXHIDIV20 541   6,55   1,23%
  • IDX80 127   1,60   1,27%
  • IDXV30 135   0,68   0,51%
  • IDXQ30 149   1,91   1,30%

Perusahaan Asuransi Mulai Andalkan Teknologi Digital untuk Tingkatkan Pemasaran


Kamis, 08 Agustus 2024 / 10:42 WIB
Perusahaan Asuransi Mulai Andalkan Teknologi Digital untuk Tingkatkan Pemasaran
ILUSTRASI. Petugas kebersihan membersihkan logo perusahaan asuransi jiwa di kantor pusat Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI Jakarta, Rabu (11/10).Perusahaan Asuransi Mulai Andalkan Teknologi Digital untuk Tingkatkan Pemasaran.


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemasaran asuransi dengan memanfaatkan teknologi digital dinilai punya potensi besar untuk terus tumbuh, di tengah pesatnya digitalisasi. Pertumbuhan premi hingga dua digit pun diyakini bisa digapai dengan memanfaatkan tren tersebut.

Perusahaan insurtech Fuse misalnya, menyebut mampu mencatatkan pertumbuhan premi sebesar 30% pada tahun lalu lewat pemasaran digital. "Mungkin gambaran saja, tahun lalu kami secara premi mencapai Rp 4 triliun," kata CEO Fuse Ivan Sunandar, Rabu (7/8).

Melihat makin masifnya penggunaan layanan digital di tengah ekonomi yang masih bertumbuh, Ivan semakin optimistis bisnis insurtech akan terus meningkat ke depan. Pada tahun ini, Fuse membidik pertumbuhan pendapatan premi bisa mencapai 40% dibandingkan realisasi pada tahun lalu.

Baca Juga: Sejumlah Asuransi Catat Kenaikan Premi Asuransi Kesehatan hingga Juni 2024

Untuk mengejar target tersebut, Fuse Insurtech terus melakukan kerjasama strategis untuk memperluas pasar. Terbaru, Fuse juga melakukan kerjasama dengan PT Asuransi Simas Jiwa, untuk memasarkan produk asuransi jiwa dwiguna.

PT Asuransi Simas Insurtech juga getol mengandalkan pemasaran lewat kanal digital. Direktur Utama Simas Insurtech Teguh Aria Djana menuturkan, kemajuan teknologi membuat asuransi berbasis digital mulai dilirik.

Fenomena tersebut terlihat dari semakin banyaknya perusahaan asuransi konvensional yang melakukan kerjasama dengan insurtech. Hingga Juli 2024 sendiri, Teguh membeberkan, gross written premium (GWP) Simas Insurtech melompat 170% secara tahunan menjadi Rp 2,3 triliun.

Baca Juga: Perusahaan Asuransi Optimistis Bisnis Insurtech Memiliki Prospek Cerah

Ke depan Simas Insurtech akan melakukan sejumlah inovasi untuk mengembangkan produk-produk baru. Teguh mengatakan, salah satu yang masih terus dieksplorasi perusahaan ini adalah produk asuransi siber. Produk jenis ini diproyeksi banyak menjadi kebutuhan individu dan korporasi.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bern Dwiyanto mengatakan, penggunaan aplikasi digital atau insurtech bisa memudahkan masyarakat makin memahami produk asuransi. Dengan demikian kanal ini bisa menjangkau lebih banyak masyarakat untuk membeli asuransi.

Kendati begitu, Bern mengakui tidak semua produk bisa dipasarkan secara digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×