kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.546.000   5.000   0,32%
  • USD/IDR 16.205   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.065   -15,76   -0,22%
  • KOMPAS100 1.047   -0,56   -0,05%
  • LQ45 821   -0,42   -0,05%
  • ISSI 210   -0,21   -0,10%
  • IDX30 422   -0,40   -0,10%
  • IDXHIDIV20 504   -0,41   -0,08%
  • IDX80 120   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 123   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   -0,22   -0,16%

Perusahaan Multifinance Menyambut Positif Insentif Impor Kendaraan Listrik CBU


Minggu, 01 Desember 2024 / 16:27 WIB
Perusahaan Multifinance Menyambut Positif Insentif Impor Kendaraan Listrik CBU


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan multifinance menyambut baik keputusan pemerintah untuk memperluas insentif bea masuk dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk impor mobil listrik secara utuh atau completely built up (CBU).

Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) No. 1 Tahun 2024. Adapun Beleid ini merupakan perubahan atas Peraturan Menteri Investasi/Kepala BKPM No. 6 Tahun 2023 tentang Pedoman dan Tata Kelola Pemberian Insentif Impor dan/atau Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Dalam Rangka Percepatan Investasi.

Managing Director PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) atau Mandala Finance Christel Lasmana mengatakan, kebijakan ini menjadi salah satu langkah untuk mendukung pertumbuhan penjualan kendaraan listrik di Indonesia. Dia menambahkan, penyaluran pembiayaan listrik juga akan turut terdongkrak, seiring dengan kesadaran konsumen menengah ke atas yang memiliki kondisi finansial yang stabil.

"Tingginya kesadaran konsumen terhadap teknologi dan lingkungan juga jadi salah satu faktor pendorong lainnya," kata Christel kepada Kontan.co.id, Kamis (28/11).

Meski pasar kredit kendaraan listrik berpotensi tumbuh, Christell menilai segmen ini juga memiliki sejumlah tantangan yang perlu diatasi dan diantisipasi dengan baik. Tantangan ini antara lain belum adanya asuransi khusus kendaraan listrik, harga kendaraan yang lebih tinggi, hingga belum jelasnya harga jual di pasar seken. 

Baca Juga: Wuling Motors Gandeng DHL untuk Perkuat Ketersediaan Suku Cadang

"Dengan pendekatan yang hati-hati dan kolaboratif, kami yakin dapat memberikan pembiayaan yang berkelanjutan dan mendukung pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia," kata dia.

Untuk mendorong kinerja kendaraan listrik, saat ini Mandala Finance telah bekerja sama dengan salah satu merek motor listrik yaitu Selis. Mandala Finance juga terus terus mengeksplorasi adanya peluang kerja sama dengan beberapa merek motor listrik lainnya untuk mengakomodasi potensi naiknya kebutuhan masyarakat akan motor listrik di masa yang akan datang.

Hingga akhir Oktober 2024, kontributor terbesar dalam pembiayaan Mandala masih didominasi oleh pembiayaan motor baru dan bekas. Porsi pembiayaan lain berasal dari pembiayaan multiguna untuk berbagai kebutuhan, salah satunya sebagai modal kerja sektor produktif UMKM. 

Pembiayaan Mandala telah menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan total penyaluran pembiayaan yang tumbuh sebesar 18% secara tahunan. Non-Performing Financing (NPF) stabil dan terjaga di bawah rata-rata industri pembiayaan yaitu 2,3% pada Oktober 2024.

Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan Kendaraan Ramah Lingkungan CNAF Melesat 141% dari Target Awal

PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mengungkapkan, maraknya produk-produk otomotif dari luar negeri akan menjadi peluang bagi perusahaan untuk lebih agresif dalam menyalurkan pembiayaan kendaraan baru.

Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman menjelaskan, karakteristik portofolio untuk nasabah atau debitur yang mengambil pembiayaan kendaraan ramah lingkungan adalah orang-orang yang lebih mempertimbangkan sisi lingkungan dan efisiensi biaya.

"Tetapi memang benar bahwa saat ini kendaraan ramah lingkungan sudah mulai beragam dan sudah menjangkau segmen menengah," kata Ristiawan kepada Kontan.co.id, Kamis (28/11).

Hal tersebut tercermin dalam NPF kendaraan ramah lingkungan di CNAF yang berada di angka 0,23% berbanding dengan total portofolio keseluruhan di angka 1,14% per bulan Oktober 2024. 

Baca Juga: Pasar Bergairah, NPF Pembiayaan Kendaraan Listrik Juga Lebih Rendah

"Ini mencerminkan bahwa karakteristik nasabah untuk kendaraan ramah lingkungan jauh lebih bagus," ujarnya.

Adapun total penyaluran pembiayaan kendaraan ramah lingkungan di CNAF sampai dengan bulan Oktober 2024 mencapai Rp 563 miliar atau telah melampaui 141% dari target tahun 2024 sebesar Rp 400 Miliar. 

CNAF memprediksi tahun 2025 minat masyarakat untuk kendaraan ramah lingkungan masih tinggi. Apalagi ada insentif dari pemerintah yang masih berlaku seperti diskon PPN menjadi 12% di tahun depan, diskon biaya balik nama, tidak terkena aturan ganjil genap, dan juga infrastruktur dari pemerintah yang semakin masif.

Kendati demikian, Ristiawan bilang bahwa perlu diperhatikan juga terkait tantangannya, seperti perlu untuk membentuk pasar seken dan biaya baterai yang lebih murah. Sebab, hal ini dapat menjadi salah satu solusi dalam mempercepat pengalihan moda transportasi di Indonesia ke kendaraan ramah lingkungan.

Baca Juga: Perusahaan Pembiayaan Menilai Penundaan Kenaikan PPN Berdampak Positif Bagi Kinerja

PT BNI Multifinance (BNI Finance) menilai, dengan persaingan yang positif, dampak dari kebijakan tersebut akan menguntungkan masyarakat karena akan menghadirkan berbagai pilihan.

Direktur Bisnis BNI Multifinance Albertus Hendi mengatakan, konsumen yang membeli EV diperkirakan sudah memiliki unit mobil sebelumnya. Sehingga dapat dikategorikan sebagai konsumen yang memiliki kemampuan finansial yang baik.

"Ini terbukti karena banyak pembelian mobil EV secara cash. Meski begitu yang kredit masih mendominasi," ujarnya kepada Kontan.CO.ID, Kamis (28/11).

Meski tidak merincikan, Albertus menyampaikan bahwa pembiayaan secara bisnis di BNI Finance masih baik dengan kualitas yang masih terjaga. Selain itu, ia mengatakan target pembiayaan EV masih sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×