Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pinjaman perusahaan pembiayaan dalam bentuk valuta asing mencapai Rp 111,045 triliun di sepanjang Januari – November 2014 lalu. Jumlah itu tercatat tumbuh 6,6% kalau dibandingkan dengan posisi awal tahun (year to date).
Berdasarkan data resmi yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebanyak Rp 99,85 triliun dari total pinjaman valas tersebut berasal dari pinjaman bank luar negeri. Sementara, sisanya Rp 11 triliun sisanya dari pinjaman lainnya.
Adapun, total pinjaman yang diterima industri multifinance sebesar Rp 249,287 triliun hingga November 2014. Jumlah itu termasuk pinjaman dari dalam negeri, yakni Rp 138,242 triliun yang berasal dari bank maupun sumber lain.
Selain pinjaman, industri multifinance juga mengandalkan obligasi sebagai sumber pendanaan. Obligasi yang diterbitkan industri multifinance tercatat sebesar Rp 51,144 triliun. Ada juga pinjaman subordinasi sebesar Rp 331 miliar.
Sampai November 2014, outstanding pembiayaan industri multifinance mencapai Rp 364,149 triliun atau tumbuh tipis kurang dari 4% (year to date). Sekitar 80% di antaranya mengalir untuk pembiayaan konsumen, sedangkan sisanya ke sewa guna usaha dan anjak piutang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News