Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberadaan layanan jasa keuangan berbasis teknologi atau lebih dikenal financial technology (fintech) semakin menjamur di Indonesia. Terlebih lagi, fintech hadir sebagai alternatif pembiayaan cepat bagi masyarakat. Seiring perkembangannya, fintech menyasar beragam sektor, tak terkecuali sektor pendidikan.
Seperti PT Pinduit Teknologi Indonesia (Pintek) merupakan salah satu pemain utama penyedia jasa pembiayaan sektor pendidikan yang sejak berdiri tahun 2018 hingga saat ini telah melakukan penyaluran dana senilai lebih dari Rp 190 miliar untuk ekosistem pendidikan.
Sebagai gambaran, Pintek mengalami pertumbuhan penyaluran pendanaan hingga semester I tahun ini naik empat kali lipat dibanding dengan semester I tahun 2020.
Menurut Co-Founder dan Presiden Direktur Pintek Tommy Yuwono, adanya faktor kebutuhan dari siswa akan pendidikan, dampak pandemi terhadap orang tua mengakibatkan banyak murid yang telat membayar uang sekolah, sehingga berdampak dengan adanya kebutuhan lembaga pendidikan swasta untuk mendapat biaya tambahan untuk melengkapi kebutuhannya seperti meningkatkan sarana prasarana, kebutuhan laptop dan lain-lain.
Baca Juga: Kenali, ini 3 modus pinjol ilegal jerat korbannya
"Selain itu, dengan fokus kami tahun ini untuk membiayai permodalan bagi UKM/Vendor Pendidikan, kami juga melihat minimnya permodalan bagi UKM/Vendor Pendidikan untuk pengadaan kebutuhan sekolah yang dipesan oleh lembaga pendidikan," kata Tommy kepada kontan.co.id, Minggu (23/8).
Tommy mengatakan, hingga saat ini, pihaknya telah bekerja sama dengan lebih dari 190 institusi pendidikan formal dan non-formal di seluruh Indonesia.
Menurutnya, meningkatnya kebutuhan pendidikan akan pembelajaran pada masa pandemi ini, mendorong murid, lembaga pendidikan untuk beradaptasi terhadap pembelajaran jarak-jauh. Hal ini tentunya menyebabkan adanya kebutuhan tambahan bagi lembaga pendidikan untuk menyiapkan kualitas pembelajaran jarak-jauh yang baik didukung oleh teknologi.
Namun kondisi yang terlihat saat ini belum memadainya infrastruktur yang dimiliki sekolah-sekolah kita dalam menghadapi pandemi. PJJ adalah momok besar pelaku sektor pendidikan kita untuk tetap memberikan kualitas pendidikan yang sama untuk siswa-siswinya. Pintek menjadi jembatan untuk para vendor pendidikan dan sekolah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan kita pasca-pandemi ini.
"Dengan adanya tantangan dari pandemi, Pintek diharapkan akan semakin berkembang lagi melihat adanya peluang-peluang di masa ini dan di kemudian hari sehingga kesempatan masih terbuka luas untuk kami. Tahun ini, kami berencana ingin membidik penyaluran pada sektor pendidikan hingga Rp 700 miliar di tahun ini," ujar Tommy.
Baca Juga: BI atur implementasi standar nasional open API, ini timeline penerapannya
Untuk menyasar pada sektor pendidikan, pihaknya memberikan penawaran yang sesuai kebutuhan institusi pendidikan serta penunjang pendidikan melalui produk pendanaan dengan skema yang fleksibel, aman, transparan dan terjangkau.
Serta menggandeng para pemangku kepentingan di sektor pendidikan untuk bersama-sama menjadi solusi bagi sektor pendidikan di masa pandemi ini. "Terakhir memonitor pengelolaan resiko secara ketat untuk menjaga kepercayaan dari para pemberi pinjaman kami," imbuh Tommy.
Selanjutnya: Transformasi digital perbankan bakal dipercepat dengan adanya POJK soal produk bank
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News