Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Noverius Laoli
Menurut Roby, dengan kembalinya PMI ke zona ekspansi tentunya akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan kredit baru. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kepercayaan pasar dan membaiknya permintaan pembiayaan manufaktur.
Terlebih, penurunan suku bunga Bank Indonesia pada bulan Agustus 2025 bisa turut memberikan ruang bagi industri untuk mendorong ekspansi.
Dia menegaskan bahwa KB Bank tetap berkomitmen untuk mengambil peran sebagai fasilitator guna menggenjot pemulihan sektor manufaktur di Indonesia.
Baca Juga: PMI Manufaktur Indonesia Maret 2025 Merosot ke 52,4 Poin
Beberapa upaya yang dilakukan bank, ialah dengan mendukung pertumbuhan pembiayaan kepada industri manufaktur melalui asesmen risiko yang komprehensif dan kebijakan kredit yang prudent, memanfaatkan jaminan dan kolateral untuk memitigasi risiko, serta mendorong pertumbuhan berkelanjutan melalui kredit yang terarah dan peningkatan kualitas aset.
Selanjutnya: Anggaran Kementerian ESDM Tahun 2026 Naik Jadi Rp 21,6 Triliun
Menarik Dibaca: KLB Campak di Sumenep, Menkes Sebut Campak Lebih Menular daripada COVID-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News