kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PNM Jadikan Pendampingan Nasabah Sebagai Solusi Atasi Kredit Macet Pelaku UMKM


Senin, 04 Desember 2023 / 14:16 WIB
PNM Jadikan Pendampingan Nasabah Sebagai Solusi Atasi Kredit Macet Pelaku UMKM
ILUSTRASI. Pendampingan nasabah PNM.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. UMKM di Indonesia dikenal sebagai penggerak perekonomian bangsa. Terbukti setiap krisis ekonomi UMKM tetapi menjadi penyangga ekonomi kita. Lembaga keuangan pun tetap setia melayani sektor UMKM agar tetap hidup dan membangun ekonomi lokal dan nasional.

Pelaku UMKM tentu membutuhkan modal untuk memulai atau bahkan mengembangkan usahanya. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkap kredit macet pelaku UMKM hingga capai Rp 22,9 triliun.

Menanggapi hal ini, Teten menyampaikan perlu mencari solusi dan mengevaluasi program dan perlu solusi mengatasi permasalahan kredit UMKM.

Menjadi lembaga pembiayaan group lending dalam sektor ultra mikro terbesar di seluruh dunia, PT Permodalan Nasional Madani semakin yakin pendampingan nasabah menjadi salah satu solusi kredit macet. 

Baca Juga: Piutang Pembiayaan Multifinance Mencapai Rp 463,12 Triliun di Oktober 2023

Hal ini selaras dengan program pemberdayaan PNM di mana pembiayaan dan pendampingan nasabah menjadi satu paket. Karena memang PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.

“Nasabah kami ini kan banyak yang sebelum bergabung dengan Mekaar tidak memiliki usaha, jadi betul-betul kami bimbing dari awal,” ungkap Sekretaris Perusahaan PNM L. Dodot Patria Ary dalam keterangannya, Senin (4/12).

Memiliki fokus kepada ibu-ibu prasejahtera dalam salah satu layanannya, PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera), PNM membukakan membukakan akses baru kepada 3 modal utama yakni modal finansial, intelektual, dan sosial.

Bicara soal modal intelektual, PNM tidak semata-mata memberikan pinjaman saja. Tetapi pendampingan yang berkelanjutan kepada setiap nasabahnya.

Dihadirkan melalui unit Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU), para mitra pelaku ultra mikro dan UMKM binaan PNM diberikan berbagai program pelatihan sebagai stimulus memperbesar usaha nasabah. 

Tercatat hingga Oktober 2023, PNM sudah melaksanakan 10.109 pelatihan dengan 550.111 peserta. Tidak hanya itu, sudah 721.780 nasabah yang dibantukan untuk memperoleh NIB. Pelatihan literasi digital juga dilakukan walaupun masih dalam tahapan yang sangat belia.

Baca Juga: Mandiri Utama Finance Terus Pantau Perkembangan Kendaraan Listrik di Tanah Air

Selain kegiatan pelatihan yang sifatnya menjadi program pengembangan kapasitas usaha dilakukan juga pendampingan nasabah setiap minggunya, sehingga dari 14,8 juta nasabah semua mendapatkan pendampingan usaha melalui Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM).

“Kami rajin melakukan edukasi literasi keuangan, dan klasterisasi usaha yang kami bentuk juga menjadi satu environment yang menguntungkan bagi para mitra binaan, sampai saat ini sudah 418 klasterisasi di desa-desa terbentuk,” tambah Dodot.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×