kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Politisi Golkar: Akuisisi BTN dorong pengangguran


Rabu, 23 April 2014 / 13:49 WIB
Politisi Golkar: Akuisisi BTN dorong pengangguran
ILUSTRASI. Penyebab Sperma Encer dan Cara Mengatasinya yang Perlu Anda Ketahui


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Rencana PT Bank Mandiri Tbk mengakuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk mengundang kekhawatiran adanya pemangkasan karyawan. Poempida Hidayatulloh, anggota komisi IX DPR RI juga menyuarakan kekhawatiran, akuisisi ini akan mendorong pemangkasan pekerja besar-besaran.

“Terdapat ribuan karyawan BTN se-Indonesia yang berpotensi menganggur jika akuisisi ini dilakukan. Hal ini tidak sejalan dengan visi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang justru mengurangi angka pengangguran,” kata Poempida di Jakarta, Rabu (23/04/2014).

Poempida mengingatkan Meneg BUMN, Dahlan Iskan untuk tidak gegabah didalam membuat satu kebijakan. “Ada aturan main yang harus diperhatikan pak Dahlan Iskan dalam membuat kebijakan dengan memerhatikan dampak yang akan ditimbulkan dari kebijakan tersebut, termasuk nasib ribuan karyawan yang harus benar-benar diperhatikan,” ujarnya.

Dahlan Iskan, lanjut Poempida, seharusnya bisa belajar dari permasalahan pekerja outsourcing di sejumlah perusahaan BUMN yang sampai sekarang belum ada solusi, dimana ratusan ribu pekerja outsourcing di-PHK. Padahal, kata Poempida, Komisi IX DPR sudah berkali-kali ingatkan agar Dahlan Iskan patuhi dan jalankan kesepakatan bersama. Namun, faktanya Pemerintah mengabaikan kesepakatan bersama dengan membuat aturan sendiri.

“Saya menilai, Dahlan Iskan bukanlah sosok pejabat public yang bisa dipercaya untuk mengemban amanah mengingat permasalahan ketenagakerjaan di perusahaan BUMN saja tidak diselesaikan, ditambah rencana akuisisi BTN oleh Bank Mandiri yang berpotensi melahirkan pengangguran massal,” tegas politisi muda Golkar ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×