CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.911   -96,00   -0,61%
  • IDX 7.272   -36,38   -0,50%
  • KOMPAS100 1.112   -5,65   -0,51%
  • LQ45 882   -4,06   -0,46%
  • ISSI 220   -1,03   -0,47%
  • IDX30 452   -2,27   -0,50%
  • IDXHIDIV20 543   -3,20   -0,59%
  • IDX80 127   -0,72   -0,56%
  • IDXV30 136   -1,60   -1,16%
  • IDXQ30 150   -0,90   -0,60%

Porsi Kredit UMKM BNI Baru 20,4%, Yakin Bisa Capai 30% Tahun Ini


Jumat, 21 Juni 2024 / 20:41 WIB
Porsi Kredit UMKM BNI Baru 20,4%, Yakin Bisa Capai 30% Tahun Ini
ILUSTRASI. Bank Negara Indonesia (BNI) mencatatkan porsi kredit UMKM per Mei 2024 ini mencapai 20,4% dari total kredit yang disalurkan.


Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) mencatatkan porsi kredit UMKM per Mei 2024 ini mencapai 20,4% dari total kredit yang disalurkan.

Adapun, rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) kredit UMKM BNI sebesar 3,3%.

Corporare Secretary Bank BNI Okki Rushartomo mengatakan, pembagian kredit UMKM terdiri dari kredit usaha rakyat (KUR) dan Kredit Wirausaha BNI.

Penyaluran kredit UMKM tersebut terdiri dari KUR sebesar Rp5,73 triliun kepada 25.724 pelaku UMKM. Serta kredit BNI Wirausaha (BWU) sebesar Rp 1,99 triliun kepada 4.216 pelaku UMKM yang tumbuh signifikan sebesar 200,3% YoY,” ujar Okki kepada Kontan, Kamis (20/6).

Baca Juga: Kredit UMKM Perbankan Konsisten Melambat dalam Tiga Bulan Terakhir

Okki optimistis BNI dapat mengejar porsi kredit UMKM perbankan yang digadang pemerintah harus mencapai 30% setidaknya hingga akhir tahun ini.

BNI juga menargetkan menurunkan NPL gross kredit UMKM di bawah 3% hingga akhir tahun.

Per 31 Mei 2024, rasio NPL kredit produktif hingga Rp 1 miliar BNI terjaga di angka 3,3%, dan BNI berkomitmen untuk menjaga rasio ini di bawah 3% hingga akhir tahun.” lanjutnya.

Sejumlah langkah yang diambil untuk menjaga kualitas kredit UMKM. Antara lain, fokus pada pasar yang terpilih dengan menggarap value chain korporasi, nasabah potensial, ekosistem digital, dan mitra kerjasama, dan standarisasi proses melalui digitalisasi end-to-end proses kredit.

Serta penggunaan sistem penilaian (scoring system) yang dikalibrasi secara berkala dalam proses kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×