Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat porsi penyaluran kredit ke sektor perdagangan (impor dan ekspor), restoran, dan hotel sebesar 21% dari total kredit per Maret 2024.
Nilai penyaluran ke sektor ini pun tumbuh 9,9% YoY jika dibandingkan periode sama di tahun lalu. Adapun total kredit BCA di periode yang sama tercatat tumbuh 17,1% YoY menjadi Rp 835,7 triliun.
EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyebut, masih ada potensi yang baik terkait dengan penyaluran kredit perdagangan di semester II 2024 hingga akhir tahun mendatang.
“Ditopang likuiditas yang memadai, BCA berkomitmen mendukung perekonomian nasional melalui penyaluran kredit ke berbagai sektor.” ucap Hera kepada Kontan, Jumat (17/5).
Baca Juga: Perdagangan Dunia Menggeliat, Kredit Ekspor Impor Ikut Meningkat
Hera tidak merinci berapa jumlah penyaluran kredit perdagangan BCA. Namun melihat rilis kinerja keuangan BCA per kuartal I-2024 ini tercatat BCA mampu menyalutkan kredit korporasi sebesar Rp 389,2 triliun per Maret 2024 atau tumbuh 22,1% secara YoY.
Sejalan dengan upaya BCA untuk menyokong pertumbuhan kredit perdagangan ekspor dan impor, BCA juga tetap memastikan rasio kredit bermasalah (NPL) di segmen tetap terjaga dengan baik.
Total NPL BCA secara keseluruhan terjaga di level 1,9% per Maret 2024. Rasio loan at risk (LAR) BCA juga secara konsisten mencatatkan penurunan hingga mencapai 6,6% pada kuartal I 2024, dibandingkan dengan 9,4% pada periode sama di tahun sebelumnya.
Ke depan, BCA menargetkan kredit impor dan ekspor ini dapat tumbuh sejalan dengan pertumbuhan kredit korporasi BCA.
“Kami berharap pertumbuhan kredit di 2024, termasuk kredit korporasi, masih akan mencatatkan pertumbuhan positif. Pada tahun 2024, kami menargetkan pertumbuhan total kredit sebesar 9%-10%,” kata Hera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News