kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Porsi penyaluran KUR Bank Mandiri dan BRI ke sektor produksi belum mencapai 60%


Rabu, 04 September 2019 / 18:29 WIB
Porsi penyaluran KUR Bank Mandiri dan BRI ke sektor produksi belum mencapai 60%
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah di Bank BRI


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sejumlah perbankan masih berjalan dengan baik dengan realisasi sudah lebih dari separuh dari target masing-masing. Namun, penyaluran kredit subsidi ini ke sektor produksi masih belum sesuai dengan target pemerintah.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100) misalnya telah berhasil menyalurkan KUR Rp 15,03 triliun atau meningkat 27% dari periode yang sama tahun lalu. Capaian itu setara dengan 60,13% dari kuota KUR yang diterima perseroan tahun ini. Realisasi itu diberikan kepada 193.530 debitur.

Baca Juga: Ingin naik kelas menjadi BUKU III, Bank CCB (MCOR) akan rights issue

Sementara penyaluran Bank Mandiri ke sektor produksi baru mencapai Rp 7,58 triliun atau sekitar 50,47%. Artinya, capaian itu belum mencapai target ditetapkan pemerintah yakni minimal 60%.

Realisasi terbesar pada sektor produksi itu disalurkan ke sektor jasa produksi yakni sebesar Rp 4,37 triliun atau sebesar 29% dari total penyaluran KUR ke sektor produksi.

Menurut SVP Micro Development and Agent Banking Bank Mandiri Zedo Fally, penyaluran KUR secara umum berjalan dengan baik. Namun, tetap ada beberapa kendala yang dihadapi seperti misalnya, masyarakat belum memahami produk perbankan sehingga perlu edukasi dan bimbingan dalam pengenalan produk perbankan tersebut sehingga dapat memanfaatkan untuk peningkatan usaha

"Kemudian, penyaluran belum merata dikarenakan keterbatasan jaringan kantor cabang, serta masih terdapat persepsi di masyarakat bahwa KUR adalah hibah dari pemerintah sehingga tidak perlu dikembalikan pinjamannya," jelas Zedo pada Kontan.co.id, Rabu (4/9).

Baca Juga: Dorong ekspansi, BCA syariah dapat suntikan modal Rp 1 triliun dari BCA

Guna mempermudah masyarakat mengakses fasilitas KUR, Bank Mandiri terus berupaya berkolaborasi dengan berbagai pihak. Misalnya dengan perusahaan-perusahaan (off taker ) yang jadi nasabah perseroan di segmen wholesale untuk dapat merekomendasikan mitra (petani, nelayan, pengrajin ataupun peternak) binaannya.

Dari sisi skema penyaluran, kata Zedo, pihaknya akan terus memperluas skema-skema sektor produksi untuk komoditas tertentu di sektor pertanian yang sistem pembayarannya menyesuaikan dengan kebutuhan para petani.

Sementara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100) telah mencatatkan penyaluran KUR Rp 59,1 triliun atau 67,1% dari total kuota yang didapat perseroan tahun ini yakni Rp 86,97 Triliun. Penyaluran KUR BRI juga telah disalurkan kepada lebih dari 2,8 juta Debitur.

Adapun realisasi KUR MIKRO sebesar Rp59,1 Triliun atau 74,6% dari target, KUR KECIL sebesar Rp7,0 Triliun atau 58,1% dari target, dan KUR TKI sebesar Rp108,4 Miliar atau 48,8% dari target.

Baca Juga: Bank Mandiri siapkan pembiayaan khusus Rp 150 miliar untuk PT Timah (TINS)

"Sementara itu, untuk penyaluran ke sektor produksi hingga Juli 2019 tercatat 44,8%. Tapi cenderung naik bila dibandingkan dengan akhir Desember 2018 yang sebesar 42,53%." Kata Hari Purnomo, Sekretaris Perusahaan BRI.

Untuk sektor produksi, penyaluran terbesar diberikan ke bisnis pertanian dan perikanan yaitu 63,5%. Sisanya diberikan kepada Industri Pengolahan (13,5%) dan Jasa-Jasa (22,9%)

Hari bilang, pihaknya memiliki program untuk terus meningkatkan sektor produksinya. Salah satunya, menggarap di Sektor Pertanian dan Perikanan dengan mengoptimalkan program pemerintah yang terkait bantuan ke sektor produksi seperti Kartu Tani, Kehutanan Sosial.

Baca Juga: Kejar nasabah induk perusahaan, NPF CNAF turun 95 basis poin di Juli 2019

"Dengan agen BRIlink yang dimiliki sekitar 400.000 Agen, diharapkan aksesibilitas para calon Debitur di Sektor Produksi KUR dapat terus ditingkatkan," katanya.

BRI juga melakukan pendampingan untuk peningkatan kapasitas produksi kepada pelaku di sektor pertanian dan perikanan sehingga debitur dapat berorientasi ekspor sesuai dengan tahap pelatihan yang diberikan BRI yaitu go digital, go online dan go modern melalui Indonesia Mall dan BRIcunbator

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×