Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku usaha penjaminan saat ini masih dihadapkan pada sejumlah tantangan. Diantaranya ketatnya persaingan yang menyebabkan penurunan imbal jasa penjaminan (IJP) yang didapat.
Meski begitu, sektor industri ini masih punya peluang untuk menunjukan perbaikan hingga akhir tahun ini. Sekretaris Jenderal Asosiasi Penjaminan Indonesia (Asippindo) Dian Askin Hatta menilai salah satunya dari potensi pasar yang masih sangat besar.
Menurutnya peluang yang masih bisa digarap pelaku usaha penjaminan masih sangat besar. Hal ini sejalan dengan kebutuhan kredit di pasaran yang juga terus meningkat. Termasuk dari kalangan pengusaha UMKM yang selama ini menjadi target pasar utama dari pemain penjaminan.
Karena masih besarnya kue pasar yang bisa dioptimalkan, ia yakin nilai kredit yang dijamin pun bisa terus meningkat. Dus, perolehan IJP pun bisa mekar. "Sehingga kami yakin prospeknya masih positif sampai akhir tahun nanti," kata dia baru-baru ini.
Perum Jamkrindo juga optimistis dengan prospek positif sektor industri penjaminan. Direktur Utama Jamkrindo Randi Anto yakin target volume penjaminan perusahaannya sebesar Rp 142,7 triliun bisa terpenuhi.
Sampai Agustus, Jamkrindo sudah mengantongi volume penjaminan sebesar Rp 98,7 triliun. Untuk mencapainya, ia bilang pihaknya berencana untuk memperkuat kerjasama dengan mitra-mitra perusahaan. Termasuk dengan membuka peluang untuk menggandeng mitra baru.
Selain itu, segmen penjamian kredit usaha rakyat (KUR) pun diyakini masih kencang seiring besarnya minat masyarakat terhadap produk tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News