kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pracico Finance andalkan unit syariah tahun ini


Rabu, 25 Februari 2015 / 21:40 WIB
Pracico Finance andalkan unit syariah tahun ini
ILUSTRASI. Labu siam bermanfaat mengontrol gula darah.


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Di tahun Kambing Kayu ini, PT Pracico Multi Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan yang optimis. CEO Pracico Finance, Tedy Agustiansjah berharap, pembiayaan dari unit usaha syariah (UUS) nya dapat mencapai Rp 200 miliar di tahun ini.

Perusahaan pembiayaan angkutan massa ini optimis bukan tanpa alasan. Tahun ini, Tedy mengaku, Pracico Finance akan membiayai program pengadaan angkutan massa dan truk sampah dari dua pemerintah kota, yaitu Padang dan Bogor. Untuk pengadaan program satu kota, umumnya jumlah pembiayaan berkisar Rp 100 miliar hingga Rp 120 miliar.

"Pembiayaan infrastruktur itu tidak seperti yang biasa (ritel) karena ada prosesnya, anggaran yang harus disiapkan oleh pemerintah," kata Tedy, Rabu (25/2).

Djamil Hasyim, Vice President Pracico Finance memprediksi, pembiayaan syariah mayoritas atau 70% akan mengalir ke program-program korporasi. Sedangkan sisanya akan mengalir ke pembiayaan ritel.

"Kalau ritel itu, kami akan kerja sama dengan koperasi biar ekonomi masyarakat bisa jalan. Ini porsi syariah, kami bina komunitas tertentu," kata Djamil. Sehingga, pihak koperasi yang akan mengatur
dana yang telah disalurkan.

Tahun lalu, total pembiayaan Pracico Finance mencapai Rp 80 miliar. Sayangnya pihak direksi enggan mengungkapkan besaran kontribusi pembiayaan dari unit syariahnya.

Serupa dengan target pembiayaannya, Pracico akan membutuhkan sumber dana Rp 200 miliar. Djamil bilang, perusahaan akan mencari dana itu dari beberapa sumber seperti Islamic Development Banking, bank, lembaga, perusahaan atau badan usaha lain. Namun, opsi penerbitan obligasi untuk mencari dana kemungkinan baru bisa dilakukan pada dua-tiga tahun mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×