Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Industri asuransi jiwa diprediksi masih bisa mengukir kinerja positif hingga tengah tahun ini. Perolehan premi industri pun diyakini masih bisa tumbuh setinggi tahun-tahun sebelumnya.
Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim mengatakan, beberapa tahun ke belakang tren pertumbuhan premi industri berada di kisaran 20% sampai dengan 30%. Rentang tersebut diyakininya bisa kembali tercapai di semester pertama tahun ini.
Sebagai catatan, di paruh pertama 2016, AAJI mencatat perolehan premi industri sebesar Rp 74,6 triliun. Artinya perolehan premi sampai tengah tahun ini bisa mencapai Rp 90,5 triliun-Rp 97 triliun.
Pertumbuhan premi ditopang sejumlah langkah yang dilakukan pelaku usaha. Misalnya penetrasi pasar lewat penambahan tenaga pemasar.
Terlebih bila melihat pencapaian di tiga bulan pertama tahun ini, Hendrisman makin optimistis. Di periode itu, perolehan premi industri naik 25,5% dibanding kuartal pertama 2016. "Hal ini juga menunjukan minat berasuransi masyarakat juga semakin besar," kata dia, Rabu (14/6).
Per Maret 2017, AAJI mencatat perolehan premi industri menyentuh Rp 43,17 triliun. Naik dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 34,4 triliun.
Perolehan premi hingga triwulan I 2017 ditopang premi bisnis baru yang sebanyak Rp 25,8 triliun alias naik 34,9%. Sementara kontribusi dari premi lanjutan mencapai Rp 17,38 triliun atau naik 13,8%.
Pertumbuhan juga terjadi untuk jumlah polis dan tertanggung. Tercatat ada 23,4 juta polis dan 59,2 juta tertanggung hingga kuartal I 2017. Angka tersebut masing-masing naik 11% dan 7% secara tahunan.
PT Asuransi Jiwa Mandiri Inhealth juga yakin dengan prospek kinerja hingga tengah tahun ini. Setidaknya optimisme tersebut tercermin dari kinerja sampai April 2017.
Hingga empat bulan pertama tahun ini, Direktur Mandiri Inhealth Armendra menyebut pihaknya mengantongi premi Rp 903 miliar. Jumlah ini melonjak 45%.
Penopangnya dari asuransi segmen kesehatan kumpulan. Kalangan perusahaan pelat merah jadi salah satu segmen yang banyak disasar Mandiri Inhealth.
Sementara pemain lain, PT Asuransi Jiwa Taspen alias Taspen Life masih menghadapi tantangan jelang tengah tahun ini. Direktur Utama Taspen Life Maryoso Sumaryono menyebut sampai Mei 2017, pihaknya mengantongi premi Rp 163 miliar. "Tumbuh sekitar 3,2 % dari Mei 2016," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News