Reporter: Mona Tobing | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Ekonomi lesu berimbas pada industri asuransi jiwa. Hal ini tercermin dari perolehan pendapatan premi asuransi jiwa yang hanya tumbuh 4,4%.
Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, total pendapatan premi pada kuartal I 2016 sejumlah Rp 34,40 triliun, naik 4,4% secara year on year (yoy) dari Rp 32,95 triliun.
Dari total pendapatan premi, tercatat raihan pendapatan premi bisnis baru kuartal I 2016 hanya tumbuh tipis 2,2% yoy menjadi Rp 19,13 triliun. Sedangkan pendapatan premi lanjutan kuartal sebesar Rp 15,28 triliun, atau tumbuh 7,3% yoy.
Perolehan premi berasal dari 54 perusahaan asuransi jiwa dari total 55 perusahaan asuransi jiwa anggota AAJI.
Hendrisman Rahim, Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengakui, awal tahun ekonomi lesu berdampak pada pembelian polis baru asuransi. Masyarakat cenderung menahan diri untuk membeli asuransi dan mementingkan kebutuhan yang lain.
Meski begitu, ia optimistis akhir tahun ini pertumbuhan premi bisa berkisar 20% dengan asumsi kondisi ekonomi dalam negeri membaik.
"Namun kami terus himbau anggota untuk mengeluarkan produk asuransi, sosialisasi dan edukasi. Plus meningkatkan jalur distribusi. Ini agar penetrasi asuransi juga makin besar," tandas Hendrisman, Rabu (22/6).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News