Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. Tumbuhnya perekonomian Indonesia pada tiga tahun terakhir terlihat pada pertumbuhan premi bisnis asuransi pengangkutan barang (marine cargo insurance). Hal ini pun ikut berdampak positif bagi kinerja PT Zurich Insurance Indonesia yang sepanjang enam bulan pertama mencatatkan premi bruto (gross written premium) dari bisnis asuransi marine cargo insurance mencapai Rp 32 miliar.
Angka tersebut naik signifikan dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 16 miliar. "Dalam tiga tahun terakhir, premi bruto bisnis marine cargo kami terus tumbuh. Bahkan dalam semester pertama tahun ini, kami berhasil mencatatkan angka GWP marine cargo dua kali lipat dibandingkan semester 1 2011," kata CEO dan Presiden Direktur Zurich Insurance Indonesia Sancoyo Setiabudi, Kamis (30/8).
Bagi Zurich Indonesia sendiri, asuransi pengangkutan barang berkontribusi sekitar 10% dari total GWP di tahun 2011. Namun perusahaan yakin ini dapat berkembang ke depannya.
"Untuk Asia Pasifik, terutama Indonesia, salah satu keahlian yang kami ingin tampilkan adalah adanya internal marine risks engineering yang memiliki keahlian dalam bidang risks management dan loss control untuk berbagai jenis pengiriman barang," jelas Sancoyo.
Lebih lanjut Sancoyo mengungkapkan untuk asuransi Project cargo merupakan asuransi dengan risiko tinggi, terutama karena nilai aset yang diasuransikan dan infrastruktur pengangkutan barang yang ada saat ini. Beragam alat berat hingga turbin pembangkit listrik, merupakan beberapa contoh di antara objek pertanggungannya. Pengangkutan ke seluruh pelosok Indonesia yang membutuhkan transportasi multi-moda dan penanganan saat muat bongkar di pelabuhan adalah hal krusial yang dipertimbangkan para underwriter.
Dilihat dari sisi segmen, nasabah yang dilayani Zurich Indonesia dalam lini bisnis ini adalah segmen komersial. Sebagian besarnya adalah perusahaan berskala menengah dan korporasi besar lokal di Indonesia. Terutamaa nasabah yang bergerak di bidang hasil perkebunan, tambang dan barang konsumsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News