Reporter: Nadya Zahira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Simas Insurtech meyampaikan, per Januari 2025, pendapatan premi asuransi pada kanal digital tumbuh lebih dari 75% secara year on year (YoY). Sayangnya, Simas Insurtech tak menyebutkan besaran total pendapatan premi dari asuransi kanal digital tersebut.
“Kami sudah memanfaatkan metode dan distribution channel digital dalam hal pemasaran produk asuransi sehingga premi asuransi pada kanal digital terus tumbuh setiap tahunnya,” kata Direktur Utama Simas Insurtech, Teguh Aria Djana kepada Kontan, Rabu (19/2).
Teguh menerangkan, kenaikan premi asuransi pada kanal digital tersebut didorong penuh oleh perusahaan fintech yang peminatnya terus bertambah setiap tahunnya.
Baca Juga: Simas Insurtech Catat Pendapatan Premi Asuransi Kendaraan Rp 23 Miliar pada 2024
Sedangkan untuk besaran total pendapatan premi di Simas Insurtech, Teguh bilang, per Januari 2025 sudah mencapai Rp 600 miliar. Angka ini meningkat sebesar 80% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.
Dengan tren positif tersebut, Teguh memproyeksi pada tahun 2025, bisnis asuransi di kanal digital masih akan tumbuh. Namun hal ini perlu diimbangi juga dengan daya beli masyarakat di platform digital seperti e-commerce, online travel agent, dan fintech, mengingat pertumbuhan premi di asuransi digital memang masih memanfaatkan peluang metode affinity dengan platform tersebut.
Baca Juga: Simas Insurtech Targetkan Pendapatan Premi Asuransi Kendaraan Rp 50 Miliar Tahun Ini
Adapun strategi yang akan dilakukan Simas Insurtech untuk meningkatkan kinerja asuransi pada kanal digital di tahun ini diantaranya yaitu, mengoptimalkan saluran distribusi penjualan secara digital, baik melalui broker, bank, dan affinity lainnya.
“Kami juga terus mengembangkan penjualan direct secara digital dengan kemudahan proses terbit polis dan klaim termasuk inovasi produk yang berorientasi pada customer centric,” kata dia.
Tak hanya itu, Teguh menuturkan bahwa Simas Insurtech juga akan meningkatkan kerja sama dengan digital partner yang sudah terjalin selama ini, dengan tambahan produk-produk asuransi baru.
“Di sisi lain kami akan terus menambah jumlah partner-partner digital untuk mencapai pertumbuhan premi di tahun 2025,” tandasnya.
Sebagai informasi, transformasi digital menjadi prioritas pertama dari lima strategi utama mencapai pertumbuhan industri perasuransian pada 2027, sesuai peta jalan pengembangan dan penguatan perasuransian Indonesia 2023-2027 yang disusun OJK. Salah satu target dalam peta jalan tersebut yakni peningkatan saluran distribusi digital terhadap total pendapatan premi asuransi menjadi sebesar 45%.
Baca Juga: Optimistis Raih Pertumbuhan, Simak Strategi Perusahaan Asuransi Insurtech pada 2025
Selanjutnya: Adik Prabowo: Toyota Ingin Jadikan Indonesia Jadi Pusat Manufaktur Kawasan Selatan
Menarik Dibaca: Ada Hujan Petir di Wilayah Ini, Berikut Ramalan Cuaca Besok (20/2) di Jawa Barat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News