Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski industri asuransi umum masih diliput kelesuan, namun PT Asuransi Binagriya Upakara masih mencatatkan kinerja positif hingga sepuluh bulan tahun ini.
Direktur Utama Binagriya Upakara Dadang Sukresna mengatakan, hingga periode ini, perusahaan telah membukukan premi sebesar Rp 97 miliar. Angka ini naik tipis sebesar 4% dari periode sama tahun kemarin.
Artinya, Binagriya baru merealisasikan sekira 67% dari target yang dipatok sampai akhir tahun ini sebesar Rp 145 miliar. Dadang masih optimistis target tersebut masih bisa tercapai di sisa tahun ini. Apalagi biasanya premi akan lebih terdongkrak di kuartal keempat.
Selain itu, ada beberapa bisnis korporasi yang ditargetkan akan diperoleh perseroan di akhir tahun ini selain target dari bisnis ritel. Sehingga ini diharapkan bisa menambah pundi-pundi pendapatan neto dari Binagriya. Maklum saja, premi yang berasal dari korporasi terbilang lebih tinggi ketimbang ritel.
Saat ini kontribusi dari bisnis korporasi Binagriya masih penyumbang terbesar yakni 60% lalu sisanya lagi berasal dari ritel 40%. Adapun dari total premi produk asuransi properti menyumbang sekitar 60% kemudian asuransi kendaraan bermotor sekitar 10%, Aneka 10%, Rekayasa 7%. Lalu sisanya berasal dari asuransi cargo, hull dan surety sekitar 13%.
"Pertumbuhan tertinggi secara year on year (yoy) masih dari lini bisnis engineering atau rekayasa," kata Dadang kepada Kontan.co.id, Kamis (9/11).
Sementara, porsi investasi Binagriya kini ditempatkan di keranjang deposito sebesar 22%, Obligasi negara 26%, Obligasi korporasi 44% dan sisanya lagi instrumen lain semisal reksadana.
Ini artinya, Binagriya juga telah memenuhi ketentuan di Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 20% di tahun ini. Sedangkan, jalur distribusi penjualan produk Binagriya yang terbesar masih dari broker 60%, keagenan 25%, direct atau co-asuransi sebesar 15%.
Tak hanya mengoptimalkan kanal broker, Dadang juga menyebut akan meningkatkan jalur keagenan yang akan bertambah menjadi 1.000 orang hingga tutup tahun ini.
"Saat ini sudah sekitar 820-an jumlah keagenan kami," kata Dadang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News