Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pendapatan premi bisnis baru PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) sepanjang kuartal ketiga tahun ini melejit 69% menjadi Rp 6 triliun bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sehingga, total pendapatan premi yang dikantongi per 30 September 2011 menjadi sebesar Rp 11 triliun.
Presiden Direktur Prudential Indonesia, William Kuan, mengatakan, produk asuransi berbalut investasi alias unit link masih mendominasi pendapatan premi perseroan. “Unit link mendorong pendapatan premi bisnis baru kami dan tercatat sebagai penyumbang terbesar dari total penjualan produk asuransi hingga kuartal ketiga 2011,” ujarnya dalam siaran persnya diterima KONTAN, akhir pekan ini.
Pendapatan perusahaan asuransi jiwa memang masih ditopang oleh unit link. Lebih dari 90% portofolio bisnisnya berasal dari unit link, baik konvensional maupun yang berprinsip syariah. Sebanyak 90% produk unit link reguler, dan sisanya produk unit link dengan skema pembayaraan tunggal.
Kinerja kinclong Prudential Indonesia juga tercermin dari unit usaha syariah. Hingga September 2011, premi bisnis baru unit usaha syariahnya tercatat meningkat 52,2% menjadi Rp 451,7 miliar. Alhasil, total dana kelolaan perseroan membengkak 18,6% menjadi Rp 26 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan bisnis perseroan tak terlepas dari pertumbuhan ekonomi yang kuat dengan meningkatnya golongan kelas atas menengah disertai tingkat suku bunga tabungan yang tinggi, dan penetrasi produk asuransi yang masih rendah. "Ini membuktikan, prospek jangka panjang asuransi jiwa di Indonesia masih menarik,” imbuh William.
Selain itu, permintaan masyarakat terhadap perlindungan jiwa dan kesehatannya semakin meningkat. Hal ini terlihat dari produk asuransi tambahan atawa rider penyakit kritis yang laris manis. Sebanyak 60% lebih nasabah Prudential Indonesia tercatat memiliki rider penyakit kritis sejak diluncurkannya Juli 2011 lalu.
Sekadar informasi, saat ini pemegang polis Prudential Indonesia mencapai 1,3 juta atau naik 23,1% dibandingkan September tahun lalu. Prudential Indonesia masih akan agresif meningkatkan penetrasi pasarnya lewat 130.000 tenaga pemasaran berlisensi di sekitar 250 kantor cabang, pemasaran dan keagenan.
Sebagai perbandingan saja, AXA Mandiri Financial Services juga mencatat kinerja yang memuaskan sepanjang kuartal ketiga tahun ini. Perusahaan asuransi jiwa yang kepemilikan saham terbesarnya dipegang oleh Bank Mandiri membukukan pertumbuhan total pendapatan premi sebesar Rp 3,7 triliun atau naik 72,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sebesar Rp 2,3 triliun di antaranya merupakan premi pertanggungan baru yang disetahunkan atau meningkat 50,3% dari periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan bisnis ini otomatis mendongkrak perolehan laba perseroan menjadi Rp 591 miliar atau melejit 76,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur AXA Mandiri Albertus Wiroyo, sebelumnya menuturkan, pertumbuhan bisnis perseroan merupakan hasil dari strategi serta model yang tepat. “AXA Mandiri terus mengembangkan jalur distribusi bancassurance melalui 1.800 financial advisor di 1.100 cabang kantor Bank Mandiri dan 150 cabang kantor Bank Syariah Mandiri, termasuk jalur distribusi telemarketing,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News