Reporter: Nadya Zahira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat penurunan premi tunggal di perusahaan asuransi jiwa sebesar 1% pada semester I-2024 menjadi Rp 35,5 triliun secara year on year (YoY). Sementara itu, premi reguler masih mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,2% menjadi Rp 52,9 triliun YoY.
Premi tunggal merupakan metode pembayaran yang dilakukan satu kali di awal untuk seluruh masa pertanggungan nasabah. Sedangkan premi reguler dibayarkan secara berkala, baik bulanan maupun tahunan, sesuai kesepakatan.
Baca Juga: Zurich Topas Life Catatkan Hasil Investasi Sebesar Rp 30 Miliar Hingga Juli 2024
Menanggapi tren penurunan ini, President Director PT Zurich Topas Life, Richard Ferryanto menjelaskan bahwa minat masyarakat terhadap premi tunggal menurun akibat berbagai pertimbangan, termasuk kasus-kasus gagal bayar pada produk unitlink.
Hal ini memengaruhi preferensi nasabah untuk memilih metode pembayaran yang lebih fleksibel dan berjangka panjang.
"Nasabah dari berbagai kalangan kini lebih tertarik pada premi reguler, terutama untuk tujuan investasi jangka panjang," ujar Richard.
Baca Juga: Zurich Topas Life Beberkan Kelebihan Produk Tradisional dan Unitlink
Hingga Juli 2024, Zurich Life mencatat kontribusi premi reguler atau non-single premium mencapai 90% dari total pendapatan premi bruto perusahaan.
Namun, Richard tidak menyebutkan secara spesifik besaran premi tunggal di Zurich Life.
Richard juga menyoroti pentingnya fleksibilitas produk asuransi jiwa di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, terutama di pasar modal.
Menurutnya, banyak nasabah kini beralih ke produk asuransi yang menawarkan lebih banyak fleksibilitas.
"Zurich Life menawarkan berbagai produk fleksibel sesuai kebutuhan nasabah, seperti Zurich Plan Protector dan Zurich Family Gen Assurance," kata Richard kepada Kontan.co.id pada Selasa (24/9).
Baca Juga: Asuransi Jiwa Terus Tambah Jumlah Agen
Selain itu, Zurich Life berkomitmen untuk memberikan perlindungan optimal dan layanan terbaik melalui produk inovatif yang berorientasi pada nasabah.
Richard menambahkan bahwa perusahaan selalu mengelola aset dengan prinsip kehati-hatian, memastikan kesesuaian antara aset dan liabilitas perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News