kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

AAJI Sebut Produk Unitlink Masih Prospektif pada 2025, Ini Alasannya


Rabu, 21 Mei 2025 / 17:56 WIB
AAJI Sebut Produk Unitlink Masih Prospektif pada 2025, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Nasabah mengamati grafik kinerja produk unitlink asuransi di Jakarta, Senin (7/8). Pendapatan premi dari produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unitlink turun 28,72% secara tahunan pada periode Juni 2023. Tren penurunan premi tersebut diikuti dengan penyusutan klaim. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menilai, produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unitlink masih memiliki prospek cerah pada tahun 2025.

Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menyatakan bahwa produk unitlink tetap memegang peran strategis dalam industri asuransi jiwa, terutama untuk segmen masyarakat yang menginginkan perlindungan jiwa sekaligus peluang pertumbuhan dana melalui investasi jangka panjang.

Baca Juga: AXA Mandiri Catat Produk Unitlink Berkontribusi 48% pada Pendapatan Premi pada 2024

Meski demikian, Togar mengakui bahwa ketidakpastian pasar keuangan serta penyesuaian terhadap regulasi pemasaran PAYDI menjadi tantangan tersendiri dalam memasarkan produk ini.

“Namun, kami melihat adanya peningkatan literasi keuangan masyarakat, serta pergeseran strategi pemasaran yang kini lebih disesuaikan dengan kebutuhan dan profil risiko nasabah sebagai sinyal positif bagi pertumbuhan unitlink ke depan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (20/5).

AAJI optimistis permintaan terhadap produk unitlink akan kembali tumbuh, seiring dengan sinergi antara regulator, pelaku industri, dan pemangku kepentingan lainnya.

Komitmen terhadap prinsip transparansi dan perlindungan konsumen juga diyakini menjadi kunci pemulihan kinerja PAYDI.

Baca Juga: AAJI Optimistis Kinerja Unitlink Membaik pada Semester II-2025

Pada tahun 2024, pendapatan premi dari produk unitlink tercatat mengalami penurunan sebesar 11,5% secara tahunan (year-on-year/YoY), menjadi Rp 75,03 triliun.

Menurut Togar, pelemahan kinerja ini disebabkan oleh fluktuasi pasar modal yang membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan pembelian produk PAYDI.

Meski begitu, ia melihat adanya faktor pendorong untuk pemulihan, salah satunya adalah peningkatan kualitas tenaga pemasar melalui pelatihan yang lebih baik agar kepercayaan masyarakat dapat pulih kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×