Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) industri perbankan melesu. Namun, PT Bank Amar Indonesia Tbk atau Amar Bank tetap optimistis DPK bakal tumbuh positif.
Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) mencatat DPK industri pada Mei 2025 melambat, tercatat hanya tumbuh 3,9% year-on-year (yoy) menjadi Rp 8.756,5 triliun. Padahal pada bulan sebelumnya tumbuh 4,4% yoy.
SVP Finance Amar Bank David Wirawan menyampaikan Amar Bank tetap menunjukkan kinerja yang positif dan konsisten dalam penghimpunan dana di tengah kondisi ini. Ia mencatat Bank Amar mencatatkan pertumbuhan DPK double digit secara tahunan di triwulan pertama tahun ini.
Pada kuartal-I 2025, DPK Amar Bank tercatat tumbuh sebesar 42,18% secara yoy. Hal ini menunjukkan performa yang solid di tengah kondisi pasar yang menantang. Pun dia menjelaskan bahwa hingga pertengahan tahun ini, DPK Amar Bank masih akan tumbuh double digit.
“Bahkan, jika melihat tren hingga pertengahan tahun, indikasi pertumbuhan DPK untuk Juni 2025 juga masih menunjukkan laju yang positif dan tetap dalam kisaran double digit,” terang David kepada Kontan, Kamis (17/7).
Baca Juga: Meski DPK Masih Melambat, Bank Digital Tegaskan Likuiditas Masih Memadai
Sejalan dengan pertumbuhan DPK yang tetap kuat, David bilang, kondisi likuiditas Amar Bank juga dicatat memadai dan sehat.
“Pertumbuhan DPK yang konsisten, terutama di tengah perlambatan industri, mencerminkan tingginya tingkat kepercayaan nasabah. Hal ini menjadi fondasi utama yang memastikan ketersediaan likuiditas yang stabil dan mencukupi untuk mendukung seluruh aktivitas operasional dan ekspansi bisnis kami,” tambahnya.
Guna menjaring nasabah baru, Amar Bank berpegang pada nilai customer focus yang mana terus mengembangkan inovasi berbasis masukan nasabah.
"Upaya kami berfokus pada memberdayakan pengguna dengan pesan: save now, spend later. Ini sebuah prinsip yang menekankan pentingnya perencanaan keuangan dan pengelolaan uang yang bertanggung jawab di era ekonomi digital yang serba cepat saat ini," kata David.
Selain itu, untuk memperluas jangkauan dan relevansi layanan, David mengatakan, pihaknya juga membangun embedded banking melalui kolaborasi dengan ekosistem digital seperti platform e-commerce, konstruksi, dan pendidikan.
Menurutnya, perubahan pola perilaku masyarakat dari offline ke online juga turut membuat bank digital makin diminati oleh masyarakat. Lebih lebih menawarkan kemudahan akses, efisiensi layanan, dan juga fleksibilitas waktu dan tempat, ini menjadi daya tarik dari bank digital, terutama bagi generasi digital-savvy.
Amar Bank saat ini tengah fokus menyasar segmen pemuda dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebagai nasabah barunya.
Baca Juga: Krom Bank Optimistis DPK Tumbuh Positif dan Likuiditas Memadai
Selanjutnya: Indonesia Kena Tarif 19% dari AS, Kadin Yakin Ekspor ke AS Bisa Capai US$ 80 Miliar
Menarik Dibaca: Harga Emas Dunia Hampir Stagnan, Kala Data Ekonomi AS Tangguh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News