kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Presdir BCA: Biaya OJK seharusnya dari APBN


Kamis, 01 November 2012 / 13:25 WIB
Presdir BCA: Biaya OJK seharusnya dari APBN
ILUSTRASI. Vaksin Covid-19 Merah Putih akan diproduksi tahun depan. Saat ini masuk uji praklinik tahap II.


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Edy Can


JAKARTA. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menyatakan biaya operasional Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berasal dari negara. Dia beralasan OJK sebagai lembaga pengawas industri keuangan harus menjaga independensinya.

Seperti diketahui, OJK akan menarik iuran dari lembaga keuangan. Rencananya, penarikan iuran mulai dilakukan pada 2013 mendatang. Besaran iuran ini masih dihitung. Ketua OJK Muliaman Hadad mengatakan ada kemungkinan besaran iuran dihitung berdasarkan aset.

Namun, Jahja mengaku akan mematuhi aturan soal iuran itu. Dia menyarankan, besaran iuran itu tidak sama rata. "Lebih baik kalau proporsional, mungkin grouping (dikelompokkan). Aset di atas sekian, dikenakan berapa. Tidak sama rata, kasihan bank kecil," jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Wakil Presiden Direktur PT Bank Permata Tbk (PermataBank) Herwidayatmo. Dia siap mengikuti keputusan OJK mengenai iuran tersebut. "Kami kan sebagai pelaku industri yang baik jadi ikut saja," ungkapnya dikesempatan yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×