Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Pada kuartal ketiga, laba bersih PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 8,1% menjadi Rp 8,3 triliun (year on year). Apabila dibandingkan dengan rata-rata laba bersih industri perbankan yang sebesar 10%, laba bersih BCA termasuk mini.
Laba bersih itu pun tak sebaik periode sebelumnya. Di triwulan I 2012, BCA meraih kenaikan laba bersih 14%, sedangkan di semester I 2012 laba bersihnya tumbuh 10,5%.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, koreksi pada laba bersih BCA lebih karena penurunan BI rate ke level terendahnya di 5,75%.
"BI rate yang rendah direfleksikan pada suku bunga term deposit dan SBI yang juga turun," kata Jahja dalam paparan publik, Senin (29/10).
Namun, kata Jahja, walaupun laba bersih mengecil, BCA berhasil meningkatkan pertumbuhan kredit dari seluruh segmen sebesar 34,8% (year on year) menjadi Rp 237,7 triliun.
"Komposisi kredit segmen korporasi, komersial dan UKM, serta konsumer masing-masing adalah 33,2 %, 39,3% dan 27,5% dari total portfolio kredit," jelas Jahja.
Ia menjelaskan, pertumbuhan kredit tersebut telah mendorong peningkatan rasio kredit terhadap Dana Pihak Ketiga menjadi 65,7% di kuartal ketiga ini.
"Kredit konsumer mencatat pertumbuhan yaang signifikan seiring dengan meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah dan rendahnya tingkat suku bunga perbankan," ujar Jahja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News