Reporter: Anaya Noora Pitaningtyas |
JAKARTA. PT Asuransi Jasa Tania Tbk (ASJT) dan PT Asuransi Jiwa Sequislife (Sequis life) berencana menggunakan produk baru untuk mengejar target pertumbuhan premi di tahun ini. ASJT berancang-ancang menelurkan tiga produk baru, sedang Sequislife sudah lebih dulu meluncurkan produk baru, pertengahan Mei lalu. Mereka berharap, produk baru akan meningkatkan ragam layanan sehingga pendapatan premi semakin banyak.
Ketiga produk baru di ASJT adalah asuransi kendaraan yang dikombinasikan dengan personal accident (JT Oto), rumah (JT Griya), dan kesehatan (JT Care). Sayang, manajemen ASJT belum bisa memastikan kapan produk itu bakal keluar. "Sekarang masih persiapan," ujar Slamet Solikhun, Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia (SDM) ASJT, usai rapat umum pemegang saham (RUPS), Senin (30/5). RUPS itu menghasilkan keputusan pembagian deviden Rp 7 miliar atau Rp 23 per lembar saham.
Perusahaan asuransi milik PT Perkebunan Nusantara ini menargetkan pendapatan premi tahun ini Rp 244 miliar, tumbuh sekitar 35% dibandingkan 2010. Pada kuartal I 2011, ASJT sudah mengumpulkan pendapatan premi senilai Rp 71,6 miliar.
Selain itu, manajemen ASJT bakal bekerjasama dengan tiga bank dan satu perusahaan pembiayaan (multifinance) dalam memasarkan produk. Kerjasama dengan perbankan biasanya untuk memasarkan asuransi kredit serta asuransi melalui Cash in Trip dan Cash in Save. Sedangkan kerjasama dengan multifinance guna memasarkan asuransi kendaraan. "Kecuali dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Aceh, kami kerjasama untuk menjual asuransi kontra bank garansi," jelas Slamet.
Adapun, produk baru Sequislife adalah asuransi kumpulan untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Silk bagi korporasi. Demi mendongkrak premi, manajemen Sequislife juga akan memperbanyak kantor cabang dari 74 unit menjadi 80 unit. "Kami ingin mengejar pertumbuhan aset 14,7% menjadi Rp 7,8 triliun," ujar Tatang Widjaja, Presiden Direktur Sequislife.
Pada kuartal I 2011, Sequislife sudah mengumpulkan premi Rp 400 miliar, tumbuh 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari jumlah itu, premi bisnis baru tercatat Rp 150 miliar. Target premi tahun ini Rp 1,75 triliun. Bila target itu tercapai, Sequislife bisa mengantongi laba Rp 200 miliar. "Kuartal I ini, kami mendapatkan laba sekitar Rp 50 miliar," terang Tatang sambil tersenyum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News