kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Program BRI Menanam Wujudkan Prinsip ESG, Dorong Ekonomi Desa dan Serap Karbon


Jumat, 17 November 2023 / 13:35 WIB
Program BRI Menanam Wujudkan Prinsip ESG, Dorong Ekonomi Desa dan Serap Karbon
ILUSTRASI. Kontan - BRI Kilas Keuangan Online. Photo: Muradi/Kontan


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal

KONTAN.CO.ID - Terletak di dataran tinggi Karawang, Jawa Barat, Desa Mekarbuana memiliki potensi alam yang melimpah. Melihat potensi tersebut, Bank Rakyat Indonesia (BRI) membantu Desa Mekarbuana mengembangkan komoditas unggulan pohon durian melalui program BRI Menanam.

Pisang dan kopi merupakan komoditas unggulan yang telah dikembangkan sebelumnya di Desa Mekarbuana. Dengan ribuan pohon pisang yang dikelola warga, desa yang merupakan binaan Program Desa BRILian sejak 2021 ini memproduksi rata-rata 10–14 ton pisang per hari. Hasil komoditas berlimpah tersebut telah dapat membantu perekonomian masyarakat desa.

Warga desa kemudian berkeinginan menanam pohon durian yang diharapkan dapat menjadi komoditas unggulan Desa Mekarbuana selanjutnya. Niat tersebut memperoleh respons positif dari BRI yang memberikan 2.000 bibit pohon durian untuk ditanam di Desa Mekarbuana melalui BRI Menanam.

Program ini memperhatikan potensi unggulan yang dikembangkan di calon lokasi tanam serta menyesuaikan kondisi agroekologi wilayah tersebut. Pemberian bibit yang sesuai dengan komoditas unggulan yang dikembangkan serta kesesuaiannya dengan agroekologi setempat diharapkan mampu memberikan multiply effect. Selain dapat meningkatkan perekonomian, penanaman komoditas unggulan menjadi upaya untuk menjaga lingkungan seiring penyerapan karbon oleh pohon.

“BRI banyak membantu masyarakat kami, terutama dari sisi permodalan, misalnya kemarin masyarakat kami membutuhkan bibit durian, dan melalui BRI Menanam kami diberikan bantuan berupa penyediaan bibitnya,” ujar Kepala Desa Mekarbuana Jaji Maryono.

Bantuan BRI tak hanya dari melalui program BRI Menanam, tapi juga dari segi permodalan, pelatihan dari mulai pembibitan, budidaya, panen, pasca panen, sampai ke pengolahan hasil yang menjadi bagian program pemberdayaan Desa BRILian. Dari sini, keterampilan dan pengetahuan sumber daya manusia di desa ini turut berkembang sehingga dapat berinovasi lebih baik lagi.

“Harapan kami selain dapat menghasilkan produk terbaik, usaha-usaha tersebut juga dapat menyerap tenaga kerja dari lokal desa kita. Jadi dari pisang, durian, maupun kopi, kita bisa mendapatkan pendapatan dan menyerap tenaga kerja juga,” ucapnya.

Di luar pertanian, Desa Mekarbuana memiliki potensi besar dalam mengembangkan mata pencaharian lainnya. Misalnya, terdapat belasan hingga puluhan destinasi wisata mulai dari kuliner, wisata alam, hingga arena berkemah. Tak ayal desa ini lebih dikenal sebagai desa Agro-Ekowisata.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa BRI Menanam merupakan wujud nyata dan upaya berkelanjutan BRI dalam merealisasikan prinsip ESG serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia di tahun 2030, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden No 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tanggal 4 Juli 2017.

Sunarso menambahkan bahwa program BRI Menanam diharapkan dapat menjadi lokomotif dari aspek ekonomi, lingkungan dan sosial bagi masyarakat. Pihaknya juga berharap, masyarakat maupun nasabah dapat berkomitmen menanam dan merawat bibit yang diberikan. Harapannya program ini bisa berjalan terus dan dapat lebih efektif lagi menyerap karbon ke depannya.

“Sementara kalau di kota, kami membuat klaster-klaster. Ternyata, kebutuhan sayur di satu rumah tangga bisa dipenuhi sendiri dengan menanam pada media tanam (urban farming), jadi upaya untuk menghijaukan kawasan perkotaan sampai di gang hingga desa-desa menjadi sangat terbuka,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×