kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proses integrasi IT BPD berjalan lambat


Selasa, 13 Oktober 2020 / 20:26 WIB
Proses integrasi IT BPD berjalan lambat
ILUSTRASI. Peresmian Kantor baru Asbanda


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta Bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia untuk mempercepat penyatuan atau integrasi sistem IT agar dapat menyediakan layanan keuangan yang lebih kompetitif.

Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) telah menginisiasi integrasi sistem IT BPD sejak tahun 2015, namun hingga kini belum terimplementasi penuh.

Asbanda telah melakukan piloting program integrasi switching yang dinamakan BPD One. Switching ini bertujuan untuk efisiensi investasi operasional IT khususnya front end dan meningkatkan standarisasi layanan seluruh nasabah BPD.

Kemudian dikembangkan BPDNet yakni sistem layanan pembayaran online melalui berbagai channel elektronik perbankan yang terhubung ke jaringan interbank payment switching BPDOne, untuk transaksi pembayaran tagihan, pembayaran pembelanjaan pada merchant dan e-commerce, transaksi top up e-money dan transaksi digital lainnya.

Baca Juga: Pemerintah akan tambah penempatan dana di bank BUMN dan BPD, ini perinciannya

Agus Supriyatna, Kepala Divisi IT Bank Jateng mengatakan, proses integrasi dari inisiatif bersama Bank BPD masih tetap terus berjalan pengembangannya. BPD One sendiri terdiri dari beberapa inisiatif.

"Kalau yang sudah jalan contohnya BOS online. Ada lagi yang sedang dalam berbagai proses seperti  tahap piloting dan lain-lain. Detailnya statusnya tersebut ada di workstream Asbanda," katanya pada Kontan.co.id, Senin (12/10).

Dengan situasi pandemi Covid-19 ini, Agus mengatakan kemungkinan ada penyesuaian jadwal penyelesaian proses inisiatif-inisiatif BPD One tersebut. Sementara, BPDnet sejauh ini telah aktif melakukan berbagai inisiatif untuk kepentingan BPD terkait dengan layanan yang bisa dilakukan bersama.

Menurut Agus, kebijakan dan situasi internal dari masing-masing BPD menjadi tantangan dalam rencana integrasi itu. Faktor tersebut membuat adanya penyesuaian waktu terhadap  proses pelaksanaannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×