Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid – 19 masih menjadi tantangan bagi dunia usaha. Namun di sisi lain, pandemi ini juga memunculkan trend dan peluang baru bagi pelaku usaha, termasuk UMKM, salah satu trend tersebut adalah adanya kecenderungan pelaku usaha kecil lebih akrab dengan penjualan e-commerce, sebagai salah satu cara bertahan dari krisis.
Di tengah kecenderungan UMKM yang semakin go digital, PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI menyiapkan ekosistem layanan digital dalam payung BNI Smart Solution.
Untuk segmen UMKM, BNI menyiapkan paket program digitalisasi menyeluruh. Dari sisi pembiayaan, Pertama, BNI terus menyempurnakan proses bisnis secara end to end utamanya melalui penguatan mobile apps, yang disebut BNI Move, sehingga diharapkan proses kredit dapat menjadi lebih mudah dan cepat.
Kedua, BNI terus mengembangkan lebih lanjut ekosistem pendukung, di antaranya ekosistem pertanian digital dengan nama BNI smartfarming, ekosistem perikanan atau BNI smart-fisheries, ekosistem kesehatan atau BNI smart-healthcare, ekosistem Pendidikan atau BNI smart-education.
Baca Juga: Ini jadwal operasional BCA, BNI, BTN hingga Mandiri saat libur Natal dan Tahun Baru
“Dalam payung BNI smart solution, kami menggarap potensi pembiayaan dari hulu hingga hilir, termasuk menggarap transaksi nasabah secara close loop dan digital,” ujar Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (22/12).
Adapun dari sisi transaksi, BNI terus meningkatkan kehandalan berbagai alat dan fitur pembayaran digital seperti Electronic Data Capture (EDC), QRIS, mobile banking, Tapcash dan Tapcash Go, BNI MORE untuk mobile remmitance, hingga BNI Direct untuk cash management, guna mendukung kelancaran transaksi para pelaku UMKM.
Selain itu, BNI juga terus mengembangkan API (application programing interface) untuk memperkuat layanan kerja sama bisnis dengan mitra e-commerce hingga mitra fintech.
“Digitalisasi UMKM di tengah pandemi ini merupakan suatu keharusan, hal ini dikarenakan adanya shifting trend pembelian dari tatap muka menjadi online. Agar UMKM dapat memperluas jangkauan pasarnya maka UMKM harus terhubung dengan platform digital/ e-commerce,” ujarnya.
Iqbal menyebutkan, himpunan strategi untuk membantu UMKM kembali tangguh pasca Pandemi telah disiapkan dan diharapkan akan menopang pertumbuhan kredit UMKM pada level moderat pada akhir tahun 2020 pada kisara 9 – 10%.