Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak tahun lalu Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) telah bekerja sama dengan industri finansial technology (fintech), terutama di sektor pinjam-meminjam (peer to peer lending). Jamkrido telah bekerja sama dengan PT Amartha Mikro Fintek dan Investree.
Tahun ini, Jamkrindo tidak punya target ambisius terkait berapa jumlah fintech yang akan diajak kerja sama. Lantaran, Jamkrindo masih menunggu uji kelayakan fintech dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Posisi kami masih menunggu tahap evaluasi fintech dari OJK mengenai aturan turunan fintech. Nanti OJK akan menerbitkan aturan tersebut,” kata Direktur Bisnis Penjaminan Jamkrindo Amin Mas’udi ketika ditemui Kontan di Jakarta, Senin (30/4).
Amin mengakui, bahwa ada puluhan perusahaan fintech yang mendaftarkan diri dan membutukan penjaminan kredit dari Jamkrindo.
“Yang mendaftar ke kami lumayan banyak, sekitar puluhan perusahaan fintech dan sedang kami pastikan yang mana akan dipilih. Kami tidak mau mengajak fintech yang bermasalah,” ungkapnya.
Untuk penjaminan kredit tersebut, Jamkrindo memberikan kredit kepada fintech maksimal sekitar Rp 2 miliar. Pihaknya menyebut, baik perusahaan Amartha Mikro Fintek dan Investree hanya membutuhkan jaminan di bawah Rp 2 miliar saat ini.
“Amartha penjaminan kredit kecil hanya sekitar Rp 2 juta hingga 3 juta per nasabah. Klien mereka kebanyakan adalah ibu rumah tangga, rakyat miskin kota dan lainnya,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News