kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Punya risiko tinggi di tengah pandemi, bank batasi penyaluran KTA


Senin, 14 September 2020 / 20:36 WIB
Punya risiko tinggi di tengah pandemi, bank batasi penyaluran KTA
ILUSTRASI. Costumer Service melayani nasabah di kantor cabang BCA Tangerang Selatan, Jumat (17/4). Manajemen PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengambil langkah kebijakan terkait Pedoman PSBB dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus atau Covid-19 dengan kembali


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama pandemi perbankan membatasi penyaluran kredit segmen konsumernya, terutama personal loan alias kredit tanpa agunan (KTA). Maklum tanpa ada pandemi pun, segmen ini punya risiko yang cukup tinggi. 

Beberapa bank bahkan telah menghentikan ekspansi KTA. PT Bank Central misalnya telah menghentikan pemasaran KTA sejak akhir April lalu.

Ini yang bikin portofolio perseroan di segmen ini tercatat tergerus dalam. Sampai Juni 2020, portofolio KTA perseroan tercatat Rp 2,76 triliun dengan pertumbuhan negatif 2,7% (yoy) dibandingkan akhir tahun lalu senilai Rp 2,84 triliun. 

Baca Juga: Bank DKI kucurkan kredit ke UMKM Jakpreneur

Penurunan portofolio juga dialami oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), meskipun diakui Direktur Konsumer Lani Darmawan, pihaknya tak terlalu besar melakukan pembatasan. “Saat ini KTA kami fokus pasarkan ke nasabah payroll, dan kartu kredit. Portofolionya memang tercatat menurun sampai 2%,” katanya kepada Kontan.co.id.

Pembatasan dilakukan perseroan karena Lani bilang memang terjadi peningkatan rasio kredit macet di segmen ini. Secara umum, Non performing loan (NPL) segmen konsumer perseroan tercatat meningkat dari 2,0% akhir tahun lalu menjadi 2,5% per Juni 2020. 

Adapun sampai semester I-2020, perseroan mencatat portofolio KTA senilai Rp 4,06 triliun dengan pertumbuhan negatif 4,0% (yoy) dibandingkan semester I-2019 senilai Rp 4,25 triliun. 

Sementara sejumlah bank swasta mencatat penurunan portofolio akibat membatasi penyaluran KTA, hal berbeda justru terjadi di sejumlah bank pelat merah. Bank-bank milik negara yang utamanya kini menyalurkan KTA ke aparat negara justru mencatat pertumbuhan yang signifikan.

Baca Juga: Jakarta perketat PSBB lagi, bank pesimis lagi

Direktur Bisnis Bisnis Konsumer PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Corina Leyla Karnelies bisnis KTA perseran masih tumbuh signifikan meskipun penyaluran kini dibatasi hanya kepada ASN, pegawai, dan pensiunan BUMN. “Sampai Agustus 2020, BNI Fleksi masih tumbuh baik sebesar 13%, dengan rata-rata booking Rp 1 triliun per bulan,” ungkapnya kepada Kontan.co.id.

Corina menambahkan, pembatasan penyaluran KTA dilakukan guna meminimalkan risiko saat pandemi. Sebab perseroan menilai ASN, pegawai, dan pensiunan BUMN relatif minim terdampak pandemi.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×