Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Implementasi kembali PSBB di DKI Jakarta diprediksi bikin transaksi kartu kredit bakal merosot lagi. Padahal, pada kuartal II-III kemarin, transaksi sempat tumbuh signifikan.
Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Lani Darmawan sepakat, ia bilang pembatasan pusat perbelanjaan, restoran pasti bakal berdampak mengurangi transaksi kartu kredit perseroan.
“Proyeksinya memang akan melambat lagi, namun beberapa dalam masih akan kami pantau karena pusat perbelanjaan masih boleh buka, dan traveling juga belum ditutup lagi,” katanya kepada Kontan.co.id, Senin (14/9).
Baca Juga: Pilih direksi, Bank Mandiri (BMRI) bakal gelar RUPSLB pada 21 Oktober
Merujuk catatan keuangan perseroan sampai semester I-2020, portofolio kartu kredit juga sejatinya belum pulih benar dengan pertumbuhan negatif 2,8% (yoy) senilai Rp 8,69 triliun.
Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Handayani. Ia memproyeksikan akan terjadi penurunan transaksi kartu kredit. “Kalau melihat pengalaman PSBB sebelumnya, pasti akan ada penurunan,” katanya kepada Kontan.co.id.
Sepanjang Kuartal I-2020, BRI tercatat memiliki portofolio kartu kredit senilai Rp 2,82 triliun dengan pertumbuhan 11,7% (yoy).
Masih on target
Meski segmen konsumer diprediksi bakal kena imbas langsung, secara umum BRI mengaku target pertumbuhan kredit yang ditetapkan masih dapat direalisasikan hingga akhir tahun.
Baca Juga: Jakarta terapkan PSBB, Bank Mandiri kembali sesuaikan operasional kantor cabang
Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo menjelaskan dampak PSBB jilid kedua ditaksir bakal mini terhadap perseroan. “Sejauh ini memang masih kami kaji, dampak PSBB kedua terhadap target kinerja. Namun perkiraannya dampaknya akan minimal, karena perbankan, pemerintah, pelaku usaha sudah lebih siap,” kata Haru kepada Kontan.co.id.