Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Anna Suci Perwitasari
Utang lain dari pihak berelasi, dalam mata uang rupiah Rp 2,07 trliun dan dalam dolar AS yang setara rupiah sebesar Rp 668 miliar. Jika ditotal maka utang jangka pendek TINS, anggota indeks Kompas100 ini, sebesar Rp 8,79 triliun.
Adapun perincian jatuh tempo utang-utang tersebut di tahun ini sebagai berikut:
Utang ke Bank Mandiri (BMRI) cabang Eropa dan Hong Kong dengan jatuh tempo bervariasi mulai Februari, Mei, dan Juni 2020. Utang ke BMRI ini merupakan utang modal kerja Rp 1,53 triliun dan US$ 85 juta akan jatuh tempo 28 Juni 2020. Utang ini memiliki bunga antara 3,5% sampai 8,6% per tahun.
Utang itu belum termasuk utang di Bank Mandiri cabang Hong Kong dan Eropa serta utang ke PT Bank Mandiri Syariah sebesar Rp 500 miliar.
Baca Juga: PT Timah (TINS) belum merealisasikan buyback saham, ini alasannya
Khusus utang Bank Mandiri Eropa untuk sebesar US$ 12 juta telah mendapatkan relaksasi berupa perpanjangan tenor. Jatuh tempo pinjaman ini dimundurkan 1 tahun ke 2 Februari 2021 dengan tingkat bunga 2,75%.
Adapun fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 1,5 triliun akan jatuh tempo pada 28 Juli 2020 dengan tingkat suku bunga 7,7%, sementara di BTPN Rp 1 triliun yang jatuh tempo 30 November 2020 dengan tingkat suku bunga 7,98%-8,08% serta bunga 3,15%-3,25% atas utang dollar.