kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ramai tren akuisisi bank, pemegang saham cuan besar?


Jumat, 13 Desember 2019 / 19:23 WIB
Ramai tren akuisisi bank, pemegang saham cuan besar?
ILUSTRASI. Logo PT Astra International Tbk ASII di puncak gedung?Menara Astra, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Bangkok Bank secara cukup mengejutkan berhasil meminang PT Bank Permata setelah melangkahi sejumlah pesaingnya.


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bangkok Bank secara cukup mengejutkan berhasil meminang PT Bank Permata setelah melangkahi sejumlah pesaingnya. Via aksi akuisisi ini, pemegang saham Bank Permata yaitu PT Astra Internasional Tbk (ASII), dan Standard Chartered Bank (SCB) diperkirakan bakal meraup untung besar.

Kamis (12/12) Astra dan SCB menyepakati perjanjian jual beli 89,12% kepemilikan saham mereka di Bank Permata. Ketiganya sepakat transaksi akan dilakukan seharga 1,77x nilai buku Bank Permata dengan harga indikatif per September 2019 Rp 1.498. merujuk hal tersebut, nilai yang akan digelontorkan Bangkok Bank untuk aksi ini bisa mencapai Rp 37,43 triliun atau setara US$ 2,6 miliar.

Baca Juga: Bangkok Bank bakal masuk, ini rekomendasi saham Bank Permata (BNLI)

Sebagai catatan, nilai pasti yang akan dikeluarkan Bangkok Bank bakal disesuaikan dengan laporan keuangan terakhir sebelum penyelesaian transaksi.

Standard Chartered Bank dalam pengumumannya di Bursa London, Kamis (12/12) menyatakan dari transaksi tukar guling tersebut, pihaknya bakal meraih untung bersih US$ 0,5 miliar atau setara Rp 7 triliun. Nilai yang sama juga diperkirakan bakal diraih Astra.

Nilai tersebut berasal dari jumlah transaksi yang akan didapatkan Standard Chartered senilai US$ 1,3 miliar, dikurangi nilai aset bersihnya di Bank Permata US$ 0,8 miliar.

Sedangkan dalam keterangan resmi, baik Astra dan Standard Chartered mengaku keuntungan hasil penjualan ini bakal digunakan untuk mendukung modal masing-masing perseroan dan investasi selanjutnya.

Baca Juga: Transaksi E-Money, Brizzi, TapCash dan Flazz masih tumbuh pesat

“Transaksi ini bakal meningkatkan rasio CET (common equity tier) 1 kami 50 bps senilai US$ 0,1 miliar. Serta mengurangi RWA (Risk-weighted asset) menjadi sekitar US$ 9,5 miliar. Meski demikian nilai akhir baru akan ditentukan setelah penyelesaian transaksi,” tulis Standard Chartered.

Jika angka-angka tersebut tak berubah banyak, maka investasi Standard Chartered dan Astra bakal tercatat sangat menguntungkan.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×