Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
Meski demikian, ia bilang tren dengan nilai transaksi tinggi bakal berkurang. Sebab menurutnya bank yang menarik bagi investor adalah bank yang sudah melantai di bursa dengan nilai valuasi yang kecil.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan bakal bertahan di kisaran 5% dalam beberapa tahun mendatang ditambah masih besarnya marjin bunga bersih perbankan nasional juga jadi magnet untuk menarik investor global mencaplok bank nasional.
Baca Juga: Siapkan transformasi, Bank Royal minta nasabah tutup rekening
Sebagai perbandingan, Bangkok Bank yang diklaim sebagai bank terbesar di Thailand per September 2019 memiliki rasio nett interest margin (NIM) sebesar 2,35%. Sedangkan Bank Permata yang masih bercokol di kelas bank umum kegiatan usaha (BUKU) 3 punya NIM hampir dua lipat sebesar 4,23%.
“Terkait harga yang disepakati, kami cukup puas. Karena kami juga sudah melakukan uji tuntas (due diligence) saat peluang akuisisi muncul. Sudah kami analisis, dan evaluasi. Harga ini cukup bagus,” kata Presiden Direktur Bangkok Bank Chartsiri Sophonpanich menjawab pertanyaan terkait harga Bank Permata di Hotel Indonesia, Kamis (12/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News